Intisari-Online.com – Tidak ada seorang pun yang ingin menderita sakit.
Namun terkadang dengan bertambahnya usia membuat seseorang akhirnya menyerah pada penyakit degeneratif yang menyerangnya.
Salah satu penyakit yang dialami adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi, yang diam-diam namun berbahaya.
Tekanan darah tinggi tidak menimbulkan gejala yang khas dan menyergap penderitanya begitu saja.
Baca Juga: Penelitian: Obat-obatan Hipertensi Dapat Membantu Pasien Alzheimer
Selain itu, hipertensi juga dapat menimbulkan komplikasi penyakit lain, seperti penyakit jantung.
Salah satu faktor penting yang mampu menurunkan tekanan darah tinggi adalah diet atau pola makan.
Jenis makanan yang dikonsumsi haruslah jenis makanan penurun darah tinggi.
Namun, apakah ada makanan penurunan darah tinggi? Jawabannya adalah, ya!
Terdapat berbagai macam makanan penurun darah tinggi yang terjangkau dan dapat ditemui di sekitar kita.
Kita dapat menambahkan makanan-makanan penurun darah tinggi ke dalam diet atau pola makan yang dijalani.
Kita tidak perlu repot mencari ke mana-mana karena makanan penurun tekanan darah tinggi tersebar di berbagai pasar tradisional maupun pasar swalayan sekitar kita!
Berikut adalah beberapa makanan penurun darah tinggi yang bisa dicoba:
1. Bawang putih
Bawang putih merupakan salah satu makanan penurun darah tinggi yang paling terkenal di masyarakat.
Khasiat bawang putih tidak hanya terbatas sebagai bumbu dapur dan antibiotik alami, tetapi juga meningkatkan kadar oksida nitrat dalam tubuh.
Oksida nitrat membantu melebarkan dan melemaskan pembuluh darah yang berdampak pada penurunan tekanan darah tinggi.
2. Tempe
Makanan lokal berupa tempe yang berasal dari fermentasi kacang kedelai masuk ke dalam daftar makanan penurun darah tinggi yang mengandung probiotik.
Uniknya, probiotik tidak hanya berguna untuk kesehatan pencernaan, tetapi juga sebagai makanan penurun darah tinggi.
Oleh karenanya, kita bisa memilih makanan fermentasi lain yang menganduk probiotik, selain tempe, untuk dijadikan makanan penurun darah tinggi.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR