Advertorial

Alexander Solonik, Pembunuh Bayaran Paling ditakuti di Rusia, Konon Polisi Tak Berdaya Untuk Menangkapnya Karena Hal Ini

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
,
Nieko Octavi Septiana

Tim Redaksi

Alexander memiliki reputasi rahasia di dunia bawah tanah Moskow, dia juga tak pernah membocorkan siapa orang yang membayarnya.
Alexander memiliki reputasi rahasia di dunia bawah tanah Moskow, dia juga tak pernah membocorkan siapa orang yang membayarnya.

Intisari-online.com - Berbicara mengenai pembunuh bayaran, rasanya salah satu pembunuh bayaran paling mengerikan di dunia adalah Alexander Solonik.

Selain mematikan, dia adalah orang yang ditakuti baik oleh polisi maupun para mafia, hal itu membuatnya dijuluki sebagai "superkiller."

Alexander Solonik memiliki reputasi rahasia di dunia bawah tanah Moskow, dia juga tak pernah membocorkan siapa orang yang membayarnya.

Solonik lahir di Kurgan, 16 Oktober 1960, tumbuh sebagai remaja yang mencintai olahraga dan mahir dalam menembak.

Baca Juga: Sempat Minta Bantuan Teman Hingga Racuni Sereal dengan Heroin, Ini Alasan Seorang Pria Tega Habisi Nyawa Istrinya Sendiri Beberapa Hari Setelah Melahirkan

Meski tak dikonfirmasi, sebelumnya Solonik disebut pernah menjadi pembunuh pejabat tinggi Nato selama perang dunia, idenya adalah untuk mengacaukan pertahanan Eropa Barat.

Bahkan dia terobsesi menjadi superman, maka dia berlatih keras dan mencoba melamar sebagai polisi, namun dia dikeluarkan karena kekerasan pada tahanan dan pemerkosaan.

Tak lama kemudian, dia bekerja sebagai tukang gali kubur, setelah lolos dari pengadilan, dan melarikan diri ke Siberia.

Di Tyumen Siberia, Solonik berusaha menyamar, dia menghapus tahi lalat dan tato di tangannya, namun tak lama kemudian dia ditangkap dan dijebloskan ke penjara sebelum akhirnya melarikan diri dengan menyusup melalui ventilasi.

Baca Juga: Masuk Taman Safari dengan Mobil dan Bertemu Badak yang Sedang Mengamuk, Maka Beginilah Jadinya

Namun itu hanya kehidupan awalnya, pada Juli 1990 dia mendapat kontrak pertama sebagai pembunuh bayaran.

Dengan latihan keras ketika di penjara, Solonik memiliki keahlian unik dalam menembak menggunakan kedua tanggannya.

Pertama kali membunuh dia disewa oleh sindikat kejahatan di Kurgan, atau bos mafia untuk membunuh geng mafia saingannya.

Setelah menyelesaikan pembunuhan pertamanya, Solonik pindah ke Moskow untuk menyempurnakan keahliannya.

Baca Juga: Pedih! Pernikahan Gagal Karena Pasangan Wanitanya Meninggal Dunia, Pria Ini Tetap Menikah dengan Jenazahnya

Keahliannya dalam membunuh dengan cepat menyebar di dunia bawah, banyak mafia yang telah dibunuh oleh Solonik, atas perintah mafia lain.

Polisi Moskow yang mendengar kisah Solonik pun mulai memburunya, namun mereka dibuat tak berdaya karena Sononik konon bisa menghilang dan muncul dengan cepat.

Pada suatu kasus Solonik pernah menagih utang pada sindikat kejahatan di Tyumen, namun ketika Bos Mafia tidak membayarkannya beberapa hari kemudian bosa dan bawahannya ditemukan tewas.

Akibatnya polisi kembali memburunyadab tertangkap di Moskow bersama rekannya. Akan tetapi saat menangkapnya 4 polisi dan dua penjaga tewas di tembak karena tidak tahu Solonik masih menyembunyikan pistolnya.

Baca Juga: Polisi Gerebek Kamar Pedofil dan Temukan Koleksi 30.000 Foto Serta Manekin Seukuran Anak-anak, Nur Fitri Merasa Tak Melakukan Kesalahan

Namun, polisi tak main-main dan terus memburunya, hingga akhirnya si superkiller tertangkap, dan dijebloskan di perjara ketat Matrosskaya Tishina.

Tetapi itu tidak cukup untuk menghentikannya, dia berhasil meloloskan diri dan menjadi satu-satunya narapidana yang berhasil meloloskan diri.

Tentu saja dia didanai oleh mafia Rusia, untuk membantunya melakukan pelarian.

Kemudian, dia melarikan diri ke Yunani, bersama pacarnya. Pada 30 Januari 1997 keberuntngan superkiller habis dia dijebak oleh anak buah dari mafia sindikat Kurgan, bernama Soldat.

Baca Juga: Pelaku Rudapaksa Terhadap 9 Anak di Bawah Umur di Mojokerto Tak Sudi Dijatuhi Hukuman Kebiri Kimia

Ketika berjabat tangan, dia melilitkan tali dipunggung Solonik dan mencekiknya sampai mati, polisi Athena menemukan mayat itu setelah dua bulan kemudian.

Namun, hingga saat ini banyak orang menganggap kematiannya adalah palsu dan beberapa percaya dia masih hidup dalam kerahasiaan.

Artikel Terkait