Advertorial
Intisari-Online.com – Meninggalnya anggota Polres Cianjur Ipda Erwin Yudha Wildani (45) menjadi duka tersendiri bagi keluarga korban.
Sadiah (70) tak pernah menyangka anaknya harus berpulang dengan cara yang tragis.
Ditemui di rumah duka, Jalan Mayor Harun Kabir, Gang Pulo VI, Kelurahan Bojongherang, Cianjur, Senin (26/8/2019), Sadiah tampak tak sanggup menutupi raut kesedihannya.
Sambil mendekap foto anaknya saat lulus dari kepolisian tahun 1994 itu, perempuan lanjut usia itu menuturkan jika anak ketiganya itu sejak kecil ingin menjadi polisi.
“Sejak kecil cita-citanya memang ingin jadi anggota polisi. Kalau ada yang tanya, ingin jadi polisi," ucapnya lirih.
Sementara Wakapolres Cianjur, Kompol Jaka menyebutkan, semasa hidupnya almarhum adalah seorang anggota polisi yang berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugasnya.
“Beliau adalah Bhabinkamtibmas terbaik yang semasa tugasnya penuh dedikasi yang setiap saat mengawal kegiatan-kegiatan yang ada di polres maupun di polsek kota,” ucap Jaka, saat memberikan sambutan usai shalat jenazah almarhum di Masjid Agung, Cianjur, Senin.
Jenazah Ipda Erwin Yudha Wildani telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikaret, Cianjur dengan upacara kedinasan yang dipimpin Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahriadi.
Baca Juga: Ibu Kota Pindah, Apa yang Akan Terjadi Dengan Jakarta? Ini Jawaban Anies Baswedan
Turut hadir para pejabat di lingkungan Polda Jabar, Kapolres Cianjur AKBP Soliyah, Plt Bupati Cianjur H Herman Suherman, Dandim 0608 Letkol Rendra Dwi Ardhani, jajaran Forkopimda Cianjur lainnya, para personil TNI/Polri, masyarakat dan keluarga serta kerabat korban.
Atas dedikasinya, almarhum yang telah mengabdi sebagai petugas kepolisian selama 25 tahun 7 bulan itu mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Kapolri, Jenderal Tito Karnavian dari Aiptu menjadi Ipda.
Kenaikan pangkat juga diberikan kepada tiga anggota polisi lainnya yang juga turut menjadi korban, masing-masing Bripda FA Simbolon, Bripda Yudi Muslim dan Bripda Anif Endaryanto Pratama, naik setingkat menjadi brigadir satu atau briptu.
Diketahui Ipda Erwin menghembuskan nafasnya yang terakhir di RSP Pertamina, Jakarta, Senin (26/08/2019) dini hari setelah berjuang melawan rasa sakit akibat luka bakar yang dideritanya.
Dia menjadi korban aksi unjuk rasa gabungan elemen mahasiswa yang berujung anarkis di depan gerbang Pendopo Bupati Cianjur, Jawa Barat, Kamis (16/8/2019).
Dalam insiden tersebut, Ipda Erwin dan tiga orang anggota polisi lainnya tersambar api ketika seorang oknum pengunjuk rasa (sudah dijadikan tersangka) melemparkan cairan bensin ke arah kerumunan massa. (Firman Taufiqurrahman)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Sejak Kecil, Alm Ipda Erwin Ingin Jadi Polisi")