Advertorial

Ungkap Kampanye Militer Legendaris 3.000 Tahun yang Lalu, Jimat Mesir Ini Sebut Firaun Dinasti ke-22

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Artefak ini juga memberikan bukti untuk kampanye militer legendaris Sheshonq I di wilayah yang kaya mineral hampir 3.000 tahun yang lalu.
Artefak ini juga memberikan bukti untuk kampanye militer legendaris Sheshonq I di wilayah yang kaya mineral hampir 3.000 tahun yang lalu.

Intisari-Online.com - Seorang mahasiswa arkeologi telah menemukan jimat Mesir kecil di sebuah tambang tembaga kuno di Yordania selatan, yang menunjukkan nama Sheshonq I.

Menurut laporan Live Science, Sheshonq I sendiri ialah firaun kuat dari Mesir dinasti ke 22.

Lebih jauh, artefak ini juga memberikan bukti untuk kampanye militer legendaris Sheshonq I di wilayah yang kaya mineral hampir 3.000 tahun yang lalu.

Jimat kecil ditemukan di peleburan Zaman Perunggu di Khirbat Hamra Ifdan di distrik Faynan di Yordania, sekitar 50 kilometer selatan Laut Mati, yang pertama kali ditemukan pada 2002.

Baca Juga: Penampakan 9 Sapi Kurban Milik Presiden Jokowi, Tidur di Karpet Hitam Seharga Rp2 Juta Hingga Seberat 1,2 ton

Wilayah ini adalah salah satu dari tiga sumber utama tembaga di cekungan Mediterania tenggara.

Hieroglif yang terdapat pada jimat berbunyi: "terang adalah manifestasi dari Re, yang dipilih dari Amun/ Re."

Itu sesuai dengan nama takhta Sheshonq I, yang memerintah dari 943 hingga 924 SM.

Baca Juga: 'Hei Wanita yang Pakai Kelom Geulis, Mari Duduk Dekat Saya', Penuturan Beberapa Wanita Mengenai Sosok Bung Karno

Tim arkeologi mengungkap bahwa jimat menghubungkan Shoshenq I dengan waktu dan tempat kematian tambang tembaga.

Penanggalan radiokarbon di terak tembaga Khirbat Hamra Ifdan menunjukkan bahwa pabrik kuno itu beroperasi antara 2910 SM dan 995 SM.

Dalam laporan yang terbit tahun 2008, gangguan produksi tembaga dikaitkan dengan kegiatan militer pasukan Sheshonq I selama kampanye mereka di Levant selatan.

Diketahui bahwa Sheshonq I mengejar kebijakan luar negeri yang agresif di wilayah yang berdekatan di Timur Dekat, menjelang akhir masa pemerintahannya.

Baca Juga: Hari Terakhir Sultan Suleiman I: Kematiannya Dirahasiakan 42 Hari, Organ Dalam Dikeluarkan, Dilumuri Wangi Kesturi, dan Doa Dilaksanakan Diam-diam

Tetapi ada juga teori bahwa Sheshonq I adalah referensi legendaris raja Mesir “Shishak” dalam Alkitab Ibrani.

Dia dikatakan telah menginvasi wilayah itu lima tahun setelah kematian Raja Salomo pada 931 SM.

Kemudian dirinya juga menaklukkan kota-kota di Lembah Jezreel dan daerah Negev serta bahkan berbaris di Yerusalem.

Baca Juga: Kisah John Wayne Gacy, Badut Pembunuh yang Merasakan 'Sensasi Klimaks Paripurna' Setiap Kali Habisi Nyawa Korbannya

Levy dan rekannya mengusulkan bahwa pasukan Sheshonq I berbaris melintasi Negev utara, ke ujung selatan Laut Mati dan kemudian ke selatan melalui Wadi Arabah, melewati wilayah Faynan di mana tambang tembaga berada.

Mereka kemudian menyerang pusat produksi tembaga utama, serta area produksi sekunder di wilayah tersebut, untuk mengganggu aktivitas industri lokal, yang akan menjadi sumber kekuatan dan kekayaan besar di wilayah tersebut.

Levy mengatakan bahwa jimat yang ditemukan di tambang tembaga adalah bukti tertulis pertama yang menghubungkan gangguan dengan pasukan firaun.

Baca Juga: Awas Sering Begadang Bisa Sebabkan Banyak Masalah Kesehatan, Termasuk Obesitas dan Serangan Jantung

Artikel Terkait