Advertorial
Intisari-Online.com - Kementerian Purbakala Mesir telah mengumumkan bahwa peti mati luar Firaun Tutankhamun telah diambil dari makamnya untuk pertama kalinya sejak pertama kali ditemukan.
Pekerjaan restorasi yang mendesak diperlukan untuk melestarikannya.
Diharapkan bahwa peti mati emas dari salah satu firaun Mesir yang paling terkenal juga akan segera dapat dipamerkan di depan umum untuk pertama kalinya.
Peti mati ini dibuat dari kayu dan plester berlapis emas.
Dilansir dari Ancient Origins, Selasa (6/8/2019), peti menggambarkan “raja di bentuk Osirian, yakni posisi kedua lengannya disilangkan di atas dada dan memegang lencana."
Itu adalah bagian luar dari tiga peti mati bersarang yang memuat mumi firaun dan berukuran dengan panjang 223,5 cm dan lebarnya yang mencapai 84 cm dan memiliki pegangan perak.
Dua peti mati dalam dipindahkan ke Kairo tahun yang lalu, tetapi peti mati luar ditinggalkan di makam raja di Lembah Para Raja.
Kelembaban dan lingkungan dapat perlahan-lahan menyebabkan kerusakan peti mati.
Lebih jauh, pemeriksaan peti mati menghasilkan hasil yang mengkhawatirkan.
Para ahli menyerukan agar pekerjaan restorasi segera dilakukan untuk menyelamatkan benda yang tak ternilai ini.
Operasi Halus untuk Memindahkan Peti Mati
Pada bulan Juli tahun ini, peti mati luar Firaun telah dipindahkan dari Lembah Para Raja dan dibawa ke Museum Mesir Besar (GEM) tidak jauh dari piramida Giza.
Perjalanan itu ditempuh dalam perjalanan 610 km dari Mesir Selatan, dan selama itu dijaga ketat oleh Polisi Pariwisata dan Purbakala Mesir.
Pernyataan Kementerian Purbakala menggambarkan proses halus perjalanan peti mati, termasuk "tim yang bergerak menggunakan unit anti-getaran untuk melindungi struktur yang lemah itu."
Setelah mencapai tujuannya, peti mati dibawa ke sebuah ruangan khusus di museum, di mana ia difumigasi selama seminggu.
Benda itu kemudian dibawa ke pusat konservasi.
Pekerjaan restorasi sedang dilakukan oleh spesialis dan akan memakan waktu sekitar delapan bulan.
Newsweek melaporkan bahwa "Ini adalah pertama kalinya pihak berwenang telah melakukan pekerjaan pada peti mati sejak ditemukan hampir seabad yang lalu".
Sebagian besar pekerjaan akan dilakukan dengan tangan menggunakan peralatan non-invasif untuk memastikan bahwa peti mati tidak rusak.
Ia kemudian akan dirawat dengan bahan kimia.
Daily Mail melaporkan bahwa "semua lapisan plester yang telah putus akan diganti."
Peti Mati Emas Besar Firaun Tutankhamun
Peti mati luar ditemukan di makam Tutankhamun, yang sering dikenal sebagai Firaun Emas , karena harta yang ditemukan terkubur bersamanya.
Dia naik tahta menjadi firaun ke sembilan dan memerintah dari 1332 SM dan 1323 SM yang merupakan anggota Dinasti ke-18.
Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa ia meninggal karena suatu penyakit dan tidak terbunuh seperti yang dipikirkan sebelumnya.
Makamnya ditemukan oleh Howard Carter pada bulan November 1922, penemuannya menyebabkan sensasi internasional.