Advertorial

Memalsukan Diri Sebagai Pria dan Berselingkuh, Rahasia Firaun Mesir Makam Ratu Hatshepsut Terungkap

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

eorang arkeolog mengungkapkan bukti yang mengisyaratkan dugaan perselingkuhan Ratu Hatshepsut dengan warga lokal sekitar 3.500 tahun yang lalu.
eorang arkeolog mengungkapkan bukti yang mengisyaratkan dugaan perselingkuhan Ratu Hatshepsut dengan warga lokal sekitar 3.500 tahun yang lalu.

Intisari-Online.com - Seorang arkeolog mengungkapkan bukti yang mengisyaratkan dugaan perselingkuhan Ratu Hatshepsut dengan warga lokal sekitar 3.500 tahun yang lalu.

Sebagaimana dilansir Daily Mail, dalam film dokumenter Channel 5, presenter dibawa ke bagian kuil firaun Mesir yang biasanya terlarang.

Di sana, ukiran dinding tersembunyi menawarkan wawasan yang intim ke dalam kehidupan wanita luar biasa ini.

Itu mengisyaratkan perselingkuhan terlarang dengan punggawa, Senenmut.

Baca Juga: Kisah Tragis Julia Pastrana, Wanita 'Jelek' yang Sampai Kematiannya Tak Tenang Karena Mayatnya Dijadikan 'Pajangan' oleh Suaminya

Senenmut mengawasi pembangunan kuil dan mengajari putri Hatshepsu.

Sebenarnya di Mesir kuno, pria lah mewarisi tahta, bahkan tidak ada kata untuk ratu.

Jadi ketika Hatshepsut, yang sering digambarkan sebagai seorang pria, ditinggal mati suaminya, dia sadar bahwa satu-satunya cara untuk memerintah Mesir adalah menjadi lebih baik daripada raja mana pun.

Dia ingin mengalahkan pria mana pun.

Kuil tersebut juga memiliki desain progresif, Hatshepsut seolah-olah berusaha merayu orang-orangnya dengan keahliannya.

Baca Juga: Kisah Jennifer Pan, 'Anak Emas' yang Habisi Nyawa Orangtuanya Secara Sadis Karena Muak Selalu Dituntut untuk Berprestasi

SIAPAKAH RATU HATSHEPSUT?

Sebagai seorang wanita yang hidup di zaman keemasan Mesir, Hatshepsut tidak ditakdirkan untuk menjadi raja.

Namun dia kemudian mengklaim bahwa dirinya menikah dengan raja para dewa.

Sehingga dia memiliki hak yang sama untuk duduk di atas takhta seperti firaun sebelumnya.

Metodenya ini berhasil dan membuatnya dinobatkan menjadi firaun pada tahun 1473 M.

Dia mengubah namanya dari versi perempuan Hatshepsut - yang berarti Wanita Mulia Tertinggi - ke versi pria, Hatshepsu.

Dia memperkuat kekuatannya dengan mendekorasi kuil-kuil para dewa dengan citra dirinya.

Baca Juga: Bertahun-tahun Nantikan Buah Hati Melalui Program Bayi Tabung, Begitu Lahir, Wanita Ini Malah Siksa Bayinya Hingga Tewas

Saat melakukan urusan negara dikelilingi oleh anggota istana laki-laki, dia bahkan mungkin mengenakan pakaian pria.

Hatshepsut adalah yang pertama tetapi bukan satu-satunya wanita yang mendominasi Mesir kuno.

Nefertiti mengikutinya dan kemudian Cleopatra mengambil alih kekuasaan 1.500 tahun kemudian.

Setelah berada di tampuk kekuasaan, dia menulis ulang kisah awal negaranya dan mengklaim sebagai wanita hebat pertama dalam sejarah.

Dia menjadi sangat gila pada tahun-tahun terakhirnya dan meninggal sekitar usia 50 tahun karena kanker, menurut penelitian terbaru dan diperkirakan akan dimakamkan di dekat Lembah Para Raja namun gagal karena perebutan tahta.

Ratu Hatshepsut pun dimakamkan di lokasi yang lebih rendah.

Baca Juga: Terasa Enak di Mulut, Ada Bahaya Mengintai dari 'Lem Daging' pada Makanan Olahan

Artikel Terkait