Advertorial
Intisari-Online.com - Ada banyak cara yang dilakukan anak-anak Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Ada yang rela berjalan kaki berkilo-kilometer, ada yang tidak menggunakan seragam, hingga menyebrang sungai hanya untuk bersekolah.
Kasus anak-anak Indonesua yang kesusahan untuk bersekolah masih banyak.
Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah masalah finansial.
Seperti kasus di bawah ini.
Sebuah akun Instagram bernama @atikah_rizkiyah mengunggah sebuah foto dan caption pada hari Jumat (2/8/2019).
Dalam unggahannya, terlihat seorang siswa SMA yang baru-baru ini viral di media sosial.
Seorang siswa berseragam SMA mengundang perhatian netizen setelah tertangkap kamera sedang berjualan tisu di jembatan penyeberangan.
Kisahnya menjadi sorotan setelah dibagikan jejaring sosial Instagram @atikah_rizkiyah pada Kamis (1/8/2019).
Siswa yang tidak diketahui identitasnya itu berjualan tisu di jembatan penyeberangan Pusat Grosir Cililitan (PGC), Kramat Jati, Jakarta Timur.
Lewat pengakuannya, siswa SMA tersebut hidup sudah lama hidup sebatang kara.
Sejak kelas 6 SD, ia ditinggalkan orangtuanya yang kabarnya kini tinggal di Batam.
Semenjak itu, untuk bertahan hidup ia harus bekerja untuk mencari uang.
Semenjak hidup sebatang kara, siswa ini hidup di jalanan dengan mengamen.
Setelah memiliki cukup uang, siswa SMA tersebut memilih untuk kos di bilangan Depok dengan biaya Rp500.000 perbulan.
Dibalik kisah hidupnya yang keras tinggal di jalanan, siswa ini beruntung masih punya niat bersekolah yang tinggi.
Ia pun masih melanjutkan pendidikan dan bisa bersekolah gratis sampai saat ini.
Alih-alih bersenang-senang, siswa SMA ini justru terbiasa menghabiskan waktu luang usai pulang sekolah untuk mencari uang.
Baca Juga: Kisah Perjuangan Herayati, Anak Tukang Becak yang Berhasil Jadi Dosen ITB di Usia 22 Tahun
Kini, untuk mendapat penghasilan, siswa SMA itu setiap harinya pulang pergi Depok - Cililitan sepulang sekolah.
Ia rela naik kereta lalu berjalan kaki cukup jauh untuk berjualan tisu Rp 3.000 perbungkus di jembatan.
Dengan masih menggunakan seragam SMA, ia menawarkan dagangan tisunya pada orang-orang yang sedang lewat.
Warga yang sering melintas di kawasan jembatan penyeberangan Pusat Grosir Cililitan (PGC) merasa iba dengan anak itu.
Kisah anak SMA penjual tisu ini pun menjadi viral dan banyak mendapat tanggapan dari warganet.
Tak sedikit dari mereka yang memberikan semangat kepadanya. (Nicolaus)
(Artikel ini sudah tayang di hot.grid.id dengan judul "Sudah Hidup Sebatang Kara Sejak SD, Siswa SMA yang Rela Ngamen dan Jual Tisu Sepulang Sekolah Ini Potretnya Jadi Viral, Tak Manja dengan Keadaan Demi Lanjutkan Pendidikan")