Advertorial
Intisari-Online.Com -Untuk melakukan perjalanan ke tempat yang jauh seperti luar negeri, transportasi cepat seperti pesawat akan jadi pilihan utama.
Tapi hal itu tidak selalu berlaku pada semua orang, seperti remaja asal Inggris ini yang lebih memilih naik sepeda dari rumahnya di Leicester ke Australia.
Melansir BBC, Senin (29/7/2019),Ben Hollis berangkat dari rumahnya di Leicester pada Agustus tahun lalu dan mencapai rumah bibinya dan pamannya di Caloundra, dekat Brisbane pada Minggu (28/7/2019).
Remaja laki-lakiberusia 19 tahun itu telah menempuh jarak lebih dari 11.500 mil (18.000 km) hanya seorang diri.
Dia mengunjungi 30 negara dan Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi jalur perjalanannya menuju Australia.
Sesampainya di tujuannya, dia berkata, "Agak tidak nyata. Setelah sekian lama berada di pelana, saya sudah selesai."
Hollis mengatakan dia bekerja "setiap detik" demi mengumpulkan uang sambil tetap belajar untuk mendapat nilai A di sekolahnya.
Selama perjalanannya, Hollis mengatur anggaran sebesar 7,50 pound (sekitar Rp 130 ribu) untuk sehari dan berkemah nyaris setiap malam untuk menekan biaya.
Ia mengatakan adalahhal sulit jika diminta harus memilih 'titik tertinggi' selama perjalanannya.
Pasalnya selama itu pula ia telah mendaki banyak gunung berapi, melewati Everest,dan menjejaki hutan hujan tropis.
Namun ia mengatakan terkesan dengan India dan Bosnia.
"Saya sering mengatakan India timur laut - negara-negara terpencil di pegunungan ini, Anda turun dan melihat jembatan yang terbuat dari akar pohon," katanya.
"Satu lagi di Bosnia, dengan sejarah tragis Sarajevo, mendaki jalur kereta bawah tanah era Komunis yang ditinggalkan."
Selain itu Hollis mengatakan bahwa lokasi favoritnya untuk berkemah adalah di dekat Gunung Batok di Indonesia.
Namun ia mengatakan hal yang paling menakjubkan bukanlah mengenai tempat-tempat yang ia kunjungi, melainkan sikap.
Baca Juga: Kisah Pemuda Asal Pekalongan yang Naik Haji dengan Jalan Kaki, Tempuh Jarak Ribuan Kilometer
Ia merasa semua orang menyambutnya dengan baik, tak peduli orang-orang itu kaya atau miskin.
"Itu adalah sambutan orang, lagi dan lagi, tidak peduli berapa banyak yang mereka miliki.
"Ketika mereka melihat seorang pemuda kotor, benar-benar kelelahan bersepeda ke atas bukit mereka, mereka tidak pernah gagal untuk menyambut Anda," katanya.
Dia juga mengumpulkan lebih dari 3.000 pound (Rp 51 juta) untuk amal.
"Kau menghabiskan banyak waktu di kepalamu sendiri, mengayuh sepeda berjam-jam, jadi untuk sampai di sini sungguh menakjubkan," katanya.
Ia merasa senang ketika bisa mencapai garis finish-nya dengan keluarganya yang sudah menunggu di sana.
"Dan untuk bertemu dengan keluarga yang pindah ke sini ketika aku masih muda, membuat mereka melambaikan tangan di garis finish adalah hal yang hebat."
Hollis didampingi oleh ayah dan saudara perempuannya selama sebulan di Australia sebelum mereka kembali ke Leicester.
Remaja itu akanmemulai kuliahbiologi di University College of London pada September.