Advertorial

Kampanyekan Bahaya Perubahan Iklim, Orang-orang dari Berbagai Negara Bersepeda Keliling Kota Tanpa Busana

Nieko Octavi Septiana
,
Ade S

Tim Redaksi

Dalam rangka mengeskpos bahaya perubahan iklim ratusan orang dari berbagai negara ini bersepeda keliling kota tanpa busana.
Dalam rangka mengeskpos bahaya perubahan iklim ratusan orang dari berbagai negara ini bersepeda keliling kota tanpa busana.

Intisari-Online.Com -Ratusan pengendara sepeda tanpa busana turun ke jalan sebagai bagian dari World NakedBike Ride2019.

Dilansir dari Daily Mail (11/6/2019), pesepeda ini secaraberamai-ramaimenyusuri jalanan kota pada Minggu (9/6) untuk mengekspos bahayaperubahan iklim.

Menurutsitus webWorld Naked Bike Ride (WNBR), 70 kota di 20 negara mengadakan acara yang berafiliasi dengan WNBR bagi mereka yang bersemangat berhubungan dengan lingkungan.

Pesepedapada hari Minggu semuanya berlokasi di belahan Bumi Utara, sedangkan acara resmi diadakan pada bulan Maret di Belahan Bumi Selatan.

Baca Juga: Jika Gletser di Himalaya Terus Mencair, 800 Juta Jiwa Manusia di Asia Akan Terancam

Foto yang diambil adalah orang-orang dari berbagai negara mengendarai sepeda melalui jalan-jalan seperti di Toronto, MexicoCity, Chicago,Californiadan Brighton.

Dalam acara tersebut, seorang pejabat senior pemerintah dengan pemerintah Kanada mengatakan pada hari Minggu malam menyatakan rencana untuk melarangplastik sekali pakai dapat dimulai sejak awal 2021.

Selain hanya sekadar bersepeda, beberapa diantaranya jugamenunjukkan 'kreativitas' mereka untuk menunjukkan bahwa perubahan iklim benar-benar terjadi.

Toronto, Kanada

Beberapa pengendara mengenakan jubah sementara yang lain mengenakan topi atas dan sayap karet terikat di punggung mereka.

Yang lain masih melukis tubuh mereka dengan tanda warna-warni, dengan satu orang menggunakan punggungnya sebagai kanvas untuk menarik perhatian pada gerakan #MeToo.

Beberapa diantara mereka memilih mengenakan topeng menyembunyikan wajah mereka, dengan beberapa menggambarkan bendera Kanada.

Baca Juga: Jakarta 492 Tahun: Perubahan Iklim dan Ancaman Kesehatan Metropolitan

Chicago dan California

Di Amerika Serikat, wahana diadakan di kota-kota besar AS termasuk Chicago dan California.

Seorang pria di Chicago mengecat punggungnya dengan kata-kata, 'kendaraan beremisi rendah'.

Mexico City, Meksiko

Di Mexico City, Meksiko, cat tubuh dan topeng menjadi tema utama acara World Naked Bike Ride 2019.

Beberapa orang menggambar di dada mereka, sementara yang lain memilih cat seluruh tubuh.

Penampilan luar biasa seorang pria mencakup titik-titik berwarna-warni di seluruh wajahnya, mengingatkan kita pada tengkorak.

Pembalap lain terlihat mengenakan topeng yang menggambarkan rupa Presiden AS Donald Trump, dan tidak ada yang lain yang mengenakan hal sepertinya.

Baca Juga: Lapisan Es Mencair Gara-gara Perubahan Iklim, Gunung Denali Terancam Dibanjiri Berton-ton Tinja Manusia

Brighton, Inggris

Pesepeda di Inggris ingin menyoroti kerentanan pengendara sepeda di jalan, bersaing untuk ruang dengan kendaraan bermotor.

Pengendara sepeda bersepeda melalui pusat kota Brighton dan mengikuti rute di sepanjang tepi laut ke Hove sebelum menyelesaikan di pantai naturist Brighton untuk piknik.

Parlemen Uni Eropa memberikan suara pada bulan Maret untuk memberlakukan larangan luas pada plastik sekali pakai untuk melawan polusi dari barang-barang buangan yang berakhir di saluran air dan ladang.

Negara-negara anggota Uni Eropa telah memberikan dukungan mereka terhadap pelarangan plastik tetapi perludukungan suara pada tindakan agar diberlakukan.

Peralatan sekali pakai tidak akan sepenuhnya dilarang, tetapi tindakan Uni Eropa menyerukan agar mereka dibuat dari bahan yang berkelanjutan (tidak sekali pakai atau lebih ramah lingkungan) jika memungkinkan.

Undang-undang Uni Eropa yang disetujui juga menetapkanagar botol plastik 90 persen didaur ulang pada tahun 2025 dan untukmereduksi sampah dari 10 item yang muncul di lautan paling sering menjadi setengahnya.

Parlemen Eropa telah mengatakan bahwa produksi plastik sekarang 20 kali lebih tinggi daripada selama tahun 1960-an.

Baca Juga: Kreativitas Indonesia Diakui di Ajang Penghargaan Kreatif Paling Bergengsi di Dunia

Keputusan China untuk tidak lagi mengimpor beberapa limbah UE membantu memacu larangan plastik.

China melarang impor limbah plastik tahun lalu, menyebabkan negara-negara Asia Tenggara lainnya menjadi tujuan baru.

Filipina, salah satu dari dua negara Asia Tenggara yang memprotes diperlakukan seperti tempat pembuangan sampah oleh negara-negara kaya, mengirimkan 69 kontainer yang oleh pejabatnya disebut mengangkut sampah secara ilegal ke Kanada pada bulan Mei.

Sementara diAS, Seattle menjadi kota besar pertama yang melarang penggunaan sedotan dan peralatan plastik sekali pakai pada Juni 2018.

Artikel Terkait