Advertorial

Jalan Mundur Tempuh Ratusan Kilometer Tulungagung-Jakarta, Medi Bastoni Bawa Misi Khusus

Nieko Octavi Septiana
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Medi Bastoni, warga Tulungagung melakukan aksi jalan mundur dan tempuh ratusan kilometer dengan mambawa misi khusus.
Medi Bastoni, warga Tulungagung melakukan aksi jalan mundur dan tempuh ratusan kilometer dengan mambawa misi khusus.

Intisari-Online.Com -Demi bisa merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 di Jakarta, Medi Bastoni (43) akan menempuh perjalanan jauh.

Medi, warga Desa Dono, Tulungangung, Jawa Timur, akan berjalan kaki dari Tulungagung menuju Istana Negara di Jakarta.

Uniknya, Medi tak sekadar berjalan kaki, tapi ia membulatkan tekadnya untuk berjalan mundur menempuh jarak mencapai 980 kilometer.

Medi akan berjalan mundur lewat jalur Tulungagung, Kediri, Nganjuk, Madiun, Ngawi, Solo, Semarang, dan lewat Pantura.

Baca Juga: Sekolah Disegel Ahli Waris, Ratusan Siswa SD di Bengkulu Terpaksa Belajar di Jalan, Bermodal Terpal dan Koran

Dikutip dari Youtube jatimnowcom, Medi memilih jalur Pantura karena dinilai relatif lebih mudah daripada melintasi jalur selatan.

Selama perjalanan itu, Medi membekali diri dengan tas ransel yang dilengkapi rangkaian pipa paralon yang dipasang cermin layaknya spion untuk membantunya berjalan mundur.

Aksi jalan mundur yang dilakukan Medi ini merupakan sebuah simbol ajakan kepada masyarakat untuk menengok ke belakang dan mengenang jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Viral Kicauan Fresh Graduate Tolak Gaji Rp8 Juta Karena Lulusan Kampus Ternama: Bisakah Penentuan Besaran Gaji Karyawan Berdasarkan Asal Kampusnya?

Dilansir dari Surya.co.id, Medi mulai berangkat dari Tulungagung pada Kamis, (18/7/2019).

Ayah empat anak tersebut bertujuan untuk mengikuti upacara bendera 17 Agustus di Istana Negara.

Meski begitu, Medi mengaku ia akan upacara di mana saja jika ternyata tak bisa masuk Istana Negara.

"Tujuannya ke Istana Negara."

"Kalau bisa dan diizinkan, saya mau ikut upacara bendera 17 Agustus di sana."

"Kalau tidak tembus, ikut upacara bendera di mana saja," ucap Medi seperti dikutip dari Surya.co.id.

Aksi jalan mundur yang dilakukan Medi ini ternyata bukan kali pertama.

Ia mengaku telah tujuh kali jalan mundur dengan jarak terjauh yang ditempuh 73 kilometer dari alun-alun Tulungagung ke puncak Gunung Wilis pada HUT RI ke 73.

Baca Juga: Kisah Pemuda Asal Pekalongan yang Naik Haji dengan Jalan Kaki, Tempuh Jarak Ribuan Kilometer

Selain untuk mengikuti upacara bendera di Istana Negara, Medi juga memiliki tujuan khusus.

Medi ingin bertemu Presiden Joko Widodo dan meminta pohon keras.

Pohon itu akan ia tanam di lereng Wilis Tulungagung yang keadaannya gundul.

"Saat ini, para pegiat lingkungan tengah giat melakukan penghijauan. Bibit pohonnya sudah cukup dari hasil swadaya para aktivis," ucap Medi.

Medi berniat nantinya akan menamakan pohon tersebut dengan pohon Pakde Jokowi dan menjadikannya sebagai ikon di lereng Wilis Tulungagung.

Medi berharap generasi muda akan tertarik datang ke Wilis dan terlibat langsung dalam pelestarian hutan Wilis.

"Bukan hanya saya, warga di lereng Wilis dan generasi muda, semua harus peduli dengan alam Wilis."

"Saya berharap semua terlibat merawat kelestarian alam Wilis," katanya.

Baca Juga: Sang Jantan Terakhir di Malaysia Mati, Harapan Kelestarian Badak Sumatera Kini di Tangan Indonesia

Artikel Terkait