Intisari-Online.com – Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
Kalimat ini sudah sering kita dengar dan kita tentu tahu alasannya.
Namun tak sedikit kasus tentang para guru ini yang membuat kita sedih.
Contoh sebuah kasus yang terjadi di Tangerang.
Dilansir dari Tribunnews, seorang guru honorer SDN Pondok Pucung 02 bernama Rusmini sempat menyuarakan dugaan pungli di sekolah tersebut.
Rusmini disebut berhasil membongkar dugaan praktek pungli iuran laboratorium komputer, infokus, dan buku pelajaran yang dibeli secara mandiri.
Namun sedihnya, investigasi yang dilakukan Rusmini ternyata justru membuatnya dipecat dari sekolahannya.
Kisah Rusmini menjadi satu dari kisah pilu yang sering menghampiri para guru honorer di Indonesia.
Salah satunya di pedalaman Flores.
Dikutip dari Kompas.com pada Rabu (10/7/2019), nasib beberapa guru honorer di SMPN 3 Waigete, Flores, NTT punya kisah pilu tersendiri.
Mereka mengabdi di pedalaman Flores yang terisolasi dengan upah hanya Rp85.000 per bulan.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR