Advertorial
Intisari-Online.Com -Seorang wanita 42 tahun meninggal dunia setelah mencabut gigi bungsunya.
Melansir dari WebMD, gigi bungsu adalah gigi geraham dan set terakhir yang tumbuh pada akhir usia remaja atau awal 20-an.
Ketika gigi bungsu tidak sejajar atau miring, dapat menganggu atau merusak gigi yang berdekatan, tulang rahang, atau saraf.
Ketika dampaknya terasa menyakitkan, mencabut gigi bungsu menjadi suatu pilihan.
Baca Juga: Pernah Memimpikan Seseorang yang Sudah Meninggal? Ternyata Ada Penjelasan Ilmiahnya
Dilansir dari China Press, Selasa (23/7/2019),seorang wanita berusia 42 tahun di Kedah, negara bagian di Malaysia, telah meninggal dunia setelah menjalani pencabutangigi bungsu.
Menurut suaminya, iadidiagnosis dengan thymoma (jenis tumor) pada tahun 2013.
Dia menjalani operasi dan kemoterapi hingga 2017 ketika dia dinyatakan stabil.
Setelah itu, ia masih menjalani pemeriksaan rutin di Rumah Sakit Penang.
Pada Mei 2019, dia mengeluh kepada suaminya bahwa gigi bungsunya menyebabkan rasa sakit.
Baca Juga: Cerdik, Ayah Ini Cabut Gigi Anaknya Pakai Busur Panah, Bisa Ditiru!
Pada 1 Juli, suaminya kemudian membawanya ke dokter gigi di Rumah Sakit Sultan Abdul Halim.
Suaminya mengatakan bahwa ketika mereka berada di kamar dokter gigi, dia menjelaskan kepada dokter gigi tentang catatan medis masa lalu istrinya dan bertanya apakah akan berisiko untuk melanjutkan pencabutan gigi bungsu.
Dokter kemudian meyakinkannya bahwa itu akan baik-baik saja, hanya saja dia akan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.
Prosedur pencabutan gigi bungsu akhirnyaditetapkan pada 15 Juli.
Pada hari yang dijanjikan, dokter gigi mencabut gigi bungsu wanita ituyang membutuhkan waktu sekitar 20 menit.
Dikatakan bahwa pendarahan usai cabut gigi tidak berhenti bahkan dilaporkan ia bangun keesokan harinya dengan banyak darah di bantalnya.
Baca Juga: Antara Tega dan Kreatif, Pilot Ini Gunakan Helikopter Buat Mencabut Gigi Susu Anaknya
Dia pergi ke klinik di seberang rumahnya untuk meminta sesuatu untuk menghentikan pendarahan.
Pada 18 Juli, mereka memerhatikan ada beberapa memar di kakinya.
Keesokan harinyadia mengeluh sakit kepala dan mulai memuntahkan cairan hitam.
Pada tanggal 20, dia dikirim ke rumah sakit, danmengalami koma hingga akhirnya meninggal pada 21 Juli dinihari.
Rumah sakit mengatakan bahwa penyebab resmi kematian adalah thymoma dan perdarahan intrakranial.
Keluarga almarhum mengatakan bahwa ia dinyatakan stabil selama pemeriksaan setelah kemoterapi.
Keluarga yang merasa sudah menanyakan risiko mencabut gigi bungsu merasa tak masuk akal dengan 'menyalahkan' thymoma sebagai penyebab kematian.
Namun dilaporkan pihak rumah sakit belum memberi pernyataan apapun.