Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang wanita bernama Sevgi Sullerli (34) dapat menempelkan magnet di punggungnya setelah operasi yang dijalaninya.
Sevgi mengklaim bahwa ahli bedah yang mengoperasinya telah meninggalkan peralatan bedah enam tahun yang lalu.
Setelah operasi yang dijalaninya, Sevgi justru mengalami penderitaan karena alat yang tertinggal di dalam tubuhnya.
Sevgi pun berusaha membuktikannya dengan menempelkan magnet ke bagian belakang punggungnya.
Baca Juga: Pameran Hologram Monas Week 2019: Cara Modern Kisahkan Sejarah Jakarta
Dilansir dari Mirror, Rabu (24/7/2019), ibu dari dua anak tersebut menjalani operasi untuk memperbaiki cakram yang tergelincir di punggungnya. Operasi itu dilakukan di rumah sakit swasta di povinsi Denizli, Turki, pada 25 Juni 2013.
Operasi itu dilakukan untuk mengakhiri sakit punggungnya, tetapi kondisinya malah memburuk.
Dalam setahun, dia mulai kesulitan berdiri untuk waktu yang lama dan dia tidak mampu merawat anak-anaknya karena rasa sakit.
Sevgi mengatakan, "Saya tidak bisa merawat anak-anak saya karena rasa sakit. Sayapindah ke rumah ibu saya dan dia mulai merawat saya.
Baca Juga: Merasa Miliki Hutang, Milyuner Ini Gusur Rumah Kumuh dan Menggantinya dengan Rumah Mewah, Gratis!
"Saya pergi ke rumah sakit yang sama mereka melakukan rontgen, tetapi mereka mengatakan kepada saya bahwa rasa sakit itu disebabkan oleh jahitan."
Namun, semuanya berubah aneh setelah Sevgi menonton laporan TV tentang pasien yang secara tidak sengaja memiliki barang-barang bedah yang tertinggal di dalam tubuhnya setelah operasi.
Setelah melihat tayangan tersebut, Sevgi mulai mempertanyakan beberapa kejadian aneh yang menimpanya sejak operasi.
Baca Juga: Terlihat Menyeramkan, Begini Nilai-nilai Dibalik Pemakaman di Toraja
Sevgi menambahkan, "Ketika saya melewati detektor logam meskipun saya tidak memiliki benda logam yang kubawa, detektor logam itu berbunyi bip.
"Suatu hari saya pulang ke rumah, mengambil magnet dan menaruhnya di punggung saya. Saya menyadari magnet itu menempel di sana.
"Saya bingung. Kemudian saya kembali ke rumah sakit tempat saya menjalani operasi. Saya memberi tahu dokter saya bahwa ada benda logam di punggung saya dan dia mengakui itu benar."
Baca Juga: Hidup Sebatang Kara, Mayat Pensiunan Ini Baru Ditemukan 7 Bulan Kemudian
Hal tersebut terungkap setelah Sevgi mengunjungi departemenKedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas.
Dua petugas medis kemudian menemukan logam di punggung bagian bawahnya. Mereka pun menyiapkan laporan untuk kasus ini.
Sevgi kemudian memutuskan untuk mengambil jalan hukum terhadap rumah sakit tempat dia dioperasi awalnya.
Sevgi sekarang akan menjalani operasi untuk mengangkat benda logam tersebut.
Baca Juga: Sering Makan Junk Food, Dokter Temukan 2 Kista Besar di Ovarium Remaja Wanita Ini
Sementara profesor yang diduga mengawasi jalannya operasi awal telah membantah melakukan kesalahan.
Dalam sebuah pernyataanprofesor itu berkata, "Pasien itu bertemu saya hanya sekali dan saya mengobatinya. Kemudian dia tidak melakukan kontak dengan saya.
"Saya tidak melakukan operasi. Seorang kolega saya melakukannya, karena alasan ini akan salah untuk berkomentar atas kasus ini."