Advertorial
Intisari-Online.com – Kepada ibu yang baru melahirkan, selalu dianjurkan untuk dapat menyusui bayi mereka secara eksklusif, paling tidak dalam enam bulan pertama.
Kalimat ‘menyusui adalah yang terbaik’ membuat para ibu terkadang tidak memiliki pilihan lain dalam memberi makan buah hatinya.
Inilah yang dialami oleh seorang ibu yang membagikan kisahnya di laman Fed is Best. Ia secara tidak sengaja membuat bayinya kelaparan meskipun sudah ia susui.
Mandy baru saja melahirkan bayinya, dan ia bertekad untuk bisa menyusui bayinya sendiri.
Baca Juga: Catat! Inilah Tanda-tanda Ibu Hamil dan Menyusui Wajib Menghentikan Puasanya!
Sayangnya, ia mengalami masalah saat menyusui sejak bayinya sejak lahir.
Dokter mengatakan bahwa ia memiliki putting datar sehingga perlu menggunakan alat bantu nipple shield untuk menyusui bayinya.
Anak laki-laki Mandy ini bobotnya berkurang 10% dari total berat badan saat mereka masih di rumah sakit.
Namun, pihak rumah sakit telah mengizinkan mereka untuk pulang dengan anjuran untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.
Saat menyusui di rumah, Mandy terus menggunakan alat bantu nipple shield agar anaknya bisa melekat dengan baik.
Mandy mengatakan anaknya terus menyusu untuk waktu yang sangat lama tapi tidak pernah kenyang.
Sebagai ibu yang baru pertama kali memiliki anak, Mandy tentu saja khawatir melihat situasi anaknya.
Namun, teman-temannya dan ibu-ibu lain yang dikenalnya di Facebook terus meyakinkannya bahwa kondisi itu normal.
Saat berkonsultasi dengan dokter ketika bayinya berusia 1 bulan, berat badan bayinya hanya naik setengah ons saja sejak lahir.
Ia pun diminta berkonsultasi dengan pakar laktasi.
Spesialis laktasi yang ditemui Mandy menemukan bahwa bayinya hanya minum ASI sebanyak 20 ml.
Dia pun menyarankan agar Mandy memberi susu formula pada bayinya dan membuat jadwal memompa ASI.
Mandy menceritakan merasa malu melihat foto 1 bulan anaknya yang seperti kekurangan gizi.
Katanya dalam postingannya, “Saya merasa sangat bersalah karena saya tidak melihat tanda-tanda bahwa bayi saya lapar, ini menyiksaku terus-menerus. Bagaimana mungkin saya melewatinya?”
Setelah satu minggu Mandy memberi susu formula pada bayinya, berat badan bayi Mandy naik sekitar 1 kilogram.
Sungguh berbeda dibandingkan hanya naik 1 ons selama sebulan.
Mandy masih menghadapi banyak tantangan dan masalah saat harus menyusui.
Dalam postingannya yang begitu emosional, Mandy mengungapkan rasa bersalah, kekecewaan, dan stresnya karena tidak bisa memberikan ASI untuk anaknya.
Saya marah karena saya tidak mengikuti naluri saya sendiri bahwa ada sesuatu yang salah dengannya dan marah karena saya percaya semua hal buruk yang saya dengar dari para laktivis yang akan terjadi padanya, jika saya memberinya setetes formula.
Saya khawatir bahwa kita tidak akan memiliki ikatan seperti yang dialami bayi yang diberi ASI eksklusif dengan ibu mereka.
Sekarang saya tahu bahwa ikatan kami jauh lebih kuat karena kami memberinya susu botol dan tidak lagi mengalami tekanan hebat yang datang setiap kali saya mencoba menyusui bayi saya.
Saya sampai pada titik di mana saya takut bahkan mencoba untuk menyusui dia, tetapi saya diberitahu bahwa itu adalah hal terbaik yang bisa saya lakukan untuk bayi saya, jadi saya terus berjalan, dengan mengorbankan kesehatan dan kesejahteraan bayi saya.
Jujur saya percaya bahwa saya adalah satu-satunya ibu yang mengalami apa yang kami alami karena saya hanya mendengar cerita tentang betapa menakjubkan dan menyusui alami dan setiap ibu bisa menyusui jika dia berusaha cukup keras.
Baca Juga: Waspadai Bila Ibu Menyusui yang Ingin Melakukan Diet Keto
Dokter menyarankan agar Mandy fokus untuk memberikan yang terbaik bagi bayinya dan juga bagi dirinya sendiri.
Meski ASI sedikit, bukan berarti Mandy gagal menjadi ibu.
“Anda telah berupaya keras untuk menyusui bayi Anda. Jadi, bukan salah Anda bila terpaksa harus memberi susu formula,” kata dokter tersebut.
Kini anak Mandy telah tumbuh dengan baik.
Tulisan dalam postingannya, “Saya bersyukur bayi saya sekarang sangat sehat dan tumbuh dengan baik."
"Para ibu perlu tahu jika berat badan bayi tidak bertambah jangan menganggap semua itu normal.”
“Meskipun saya memiliki banyak teman yang juga ibu-ibu, beberapa saya kenal secara pribadi, namun banyak pula yang tidak saya kenal, yang mengirimi pesan-pesan yang berterima kasih karena memiliki keberanian untuk dibagikan dan tidak seperti mereka yang malu berbagi.”
“Meskipun ada berbagai komentar dari kelompok ibu menyusui yang paling populer di Facebook, semua itu hanyalah pendapat mereka. Andalah yang mengalaminya sendiri."
"Mereka bukan pakar."
"Bila ada masalah dengan menyusui, berkonsultasilah dengan ahlinya dan ikuti naluri Anda sebagai seorang ibu. Jangan pusingkan orang-orang yang suka mengkritik.”
“Ketika saya melihat anak lelaki saya yang sehat, bahagia, lucu, dan berkembang, saya tahu bahwa saya tidak gagal sebagai seorang ibu."
"Saya tahu bahwa nilai saya sebagai seorang ibu bukanlah cerminan dari bagaimana ia memberi makan, tetapi pada kenyataan bahwa ia memberi makan makan dengan cinta dan dengan susu yang memberi bayi nutrisi yang optimal untuk berkembang."
"Jangan pernah melupakan itu.”
Nah, untuk para ibu yang masih menyusui, temui dokter atau spesialis laktasi jika merasa ada yang salah dengan perkembangan bayi Anda.
Anda sebagai ibu bayi tersebut lah yang paling mengerti bagaimana perkembangan anak Anda.
Jangan mengikuti pendapat atau komentar orang lain bila Anda tidak yakin, hanya karena merasa tidak enak dengan si pemberi pendapat.
Setiap anak itu berbeda dan perlu yang berbeda pula dalam menanganinya.
Baca Juga: Biasa Diberikan pada Ibu Menyusui, Politikus di Meksiko Hidupkan Tradisi Makan Sup Daging Tikus