Tambahan pemanis yang kita konsumsi setiap hari rata-rata adalah 270 kalori dan itu setara dengan 17 sendok teh gula.
Itu baru dari segelas ukuran sedang kopi yang ditambahkan susu dan krim.
“Gula adalah makanan yang punya sifat inflamasi atau peradangan dalam skala mikro pada tubuh,” kata Dr.Saya Obayan, dokter dermatologi.
Ia menjelaskan, ketika kita mengonsumsi terlalu banyak gula, kemudian diproses tubuh dan masuk ke peredaran darah, akan menyebabkan peradangan.
Kondisi tersebut juga akan memperparah kondisi kulit tertentu.
Makanan dengan indeks glikemik tinggi (cepat menaikkan gula darah) antara lain roti putih, softdrink, salad dressing, permen, dan juga berbagai jenis kue-kue, mengandung gula yang disuling dan diproses.
Lantas, mengapa inflamasi dianggap buruk?
Pada kulit, inflamasi adalah komponen kunci terjadinya jerawat.
“Kebanyakan konsumsi gula juga memperburuk kondisi kulit seperti eksim, psoriasis, dan rosacea,” kata ahli dermatologi Dr.Debra Jaliman.
Demikian pula halnya jika kamu termasuk orang yang tidak mau cepat terlihat tua, mulailah mengurangi konsumsi gula.
Baca Juga: Diklaim Sebagai Alternatif Sempurna Pengganti Gula, Kurma Punya Manfaat Ajaib Bagi Tulang dan Otak
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR