Advertorial

Nenek 70 Tahun Awet Muda Karena Tak Konsumsi Gula, Ternyata Gula Berlebihan Memang Punya Dampak Buruk Bagi Kulit

Nieko Octavi Septiana
,
Ade S

Tim Redaksi

Kebiasaan sering mengonsumsi makanan manis bukan hanya menyebabkan lingkar pinggang makin lebar, tapi juga berdampak nyata pada kulit.
Kebiasaan sering mengonsumsi makanan manis bukan hanya menyebabkan lingkar pinggang makin lebar, tapi juga berdampak nyata pada kulit.

Intisari-Online.Com -Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis mengandung gula sudah bisa dipastikan tak baik bagi kesehatan.

Hal yang paling umum diketahui adalah kebanyakan mengonsumsi gula bisa menyebakan berat badan melonjak.

Bukan hanya berpengaruh pada berat badan, gula berlebih juga memberikan dampak buruk pada kulit.

Sebagai contoh, jika diperhatikan banyak orang yang terlihat bugar dan awet muda yang mengurangi konsumsi gula.

Baca Juga: Meriam Bellina Lakukan Ritual yang Bikin Ngilu, Pantas Diakui Hotman Paris Sebagai Artis Paling Cantik

Misalnya adalah nenek yang berusia lebih dari 70 tahun bernama Carolyn Hartz.

Meski usianya sudah tak muda, tetapi penampilannya tidak berkata demikian.

Pasalnya ia terlihat 30 tahun lebih muda. Dilansir dariDaily Mail via Kompas.com, ketika diwawancara tahun 2017 Hartz mengungkapkan sudah tidak mengonsumsi gula selama 28 tahun.

Hal ini menjadi pelajaran bagaimana kita harus bisa mengendalikan diri dalam mengonsumsi sesuatu demi menjaga kebugaran dan juga penampilan.

Kebiasaan sering mengonsumsi makanan manis bukan hanya menyebabkan lingkar pinggang makin lebar, tapi juga berdampak nyata pada kulit.

Baca Juga: Disebut Aktris Paling Cantik oleh Hotman Paris, Meriam Bellina Pantang Makan 5 Makanan Ini Demi Awet Muda

Tambahan pemanis yang kita konsumsi setiap hari rata-rata adalah 270 kalori dan itu setara dengan 17 sendok teh gula.

Itu baru dari segelas ukuran sedang kopi yang ditambahkan susu dan krim.

“Gula adalah makanan yang punya sifat inflamasi atau peradangan dalam skala mikro pada tubuh,” kata Dr.Saya Obayan, dokter dermatologi.

Ia menjelaskan, ketika kita mengonsumsi terlalu banyak gula, kemudian diproses tubuh dan masuk ke peredaran darah, akan menyebabkan peradangan.

Kondisi tersebut juga akan memperparah kondisi kulit tertentu.

Makanan dengan indeks glikemik tinggi (cepat menaikkan gula darah) antara lain roti putih, softdrink, salad dressing, permen, dan juga berbagai jenis kue-kue, mengandung gula yang disuling dan diproses.

Lantas, mengapa inflamasi dianggap buruk?

Pada kulit, inflamasi adalah komponen kunci terjadinya jerawat.

“Kebanyakan konsumsi gula juga memperburuk kondisi kulit seperti eksim, psoriasis, dan rosacea,” kata ahli dermatologi Dr.Debra Jaliman.

Demikian pula halnya jika kamu termasuk orang yang tidak mau cepat terlihat tua, mulailah mengurangi konsumsi gula.

Baca Juga: Diklaim Sebagai Alternatif Sempurna Pengganti Gula, Kurma Punya Manfaat Ajaib Bagi Tulang dan Otak

Makanan dengan indeks glikemik tinggi tersebut akan meningkatkan pemecahan serat kolagen dalam proses yang disebut dengan glycation.

“Penuaan kulit mengalami perubahan paling besar di bagian dermis, tempat kolagen dan serat elastin.

Dengan adanya glycation, gula akan berikatan dengan kolagen yang akhirnya akan membuat kulit terlihat kusam dan menua,” kata ahli dermatologi Donna Hart.

Kabar baiknya, kita bisa mengendalikan asupan gula, terutama gula yang ditambahkan dalam makanan.

“Gula dalam sayuran dan buah tidak perlu dikhawatirkan karena konsumsi bahan makanan ini akan memberi kita nutrisi.

Untuk kulit yang sehat dan cerah, hindari gula yang diproses dan karbohidrat sederhana,” kata Jaliman.

Menghindari gula sama sekali memang tidak mungkin, tetapi cobalah untuk disiplin dengan mulai mengurangi jumlahnya perlahan-perlahan.(Lusia Kus)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulEfek Nyata Kebanyakan Konsumsi Gula pada Kulit

Baca Juga: Tanpa Repot beli Kosmetik Anti-aging, 5 Kebiasaan Ini Bisa Membuat Awet Muda

Artikel Terkait