Advertorial
Intisari-Online.Com -Banyak informasi beredar mengenai manfaat dari mengonsumsi sarang burung walet untuk kesehatan.
Sejak dulu, secara turun-temurun telah dikabarkan bahwa sarang burung walet bermanfaat bagi kesehatan dan bisa untuk pengobatan.
Bahkan dilansir dari gridhealth.id, kepercayaan keampuhan sarang burung walet sebagai obat mujarab berbagai penyakit sudah ada lebih dari 1.200 tahun.
Selama 1.200 tahun masyarakat Cina telah menyiapkan dan memakan sarang burung walet sebagai sup.
Harga sarang burung walet sendiri memang mahal, sekilonya bisa mencapai Rp25 juta.
Namun dibalik harga selangitnya, ada nilai gizi dan obat yang tinggi.
Diyakini memiliki segalanya untuk kesehatan. Mulai dari sifat anti-penuaan dan anti-kanker hingga kemampuan untuk meningkatkan konsentrasi dan meningkatkan libido.
Karenanya tak heran sarang burung walet sekarang ini menjadi salah satu komoditi makanan yang harganya paling mahal di dunia.
Ternyata sarang burung walet tak hanya untuk makanan.
Sekarang ini sarang burung walet sudah banyak dijual dengan berbagai macam jenis dan bentuk juga peruntukan.
Ada yang dijual dalam bentuk kemasan makanan olahan, ada yang jual dalam bentuk mentah, ada pula yang didagangkan dalam bentuk suplemen, juga kosemetik siap pakai.
Baca Juga: Sarang Walet Laku Dijual Rp40 Juta per Kilogram ke China, Nilai Ekspor Jadi Rp40,6 Triliun
Untuk diketahui, melansir laman livescience.compada Juli tahun 2012 silam, protein adalah konstituen yang paling melimpah dari sarang burung walet, yang mengandung semua asam amino esensial, bahan pembangun protein.
Sarang burung walet pun mengandung enam hormon, termasuk testosteron dan estradiol.
Tak hanya itu, sarang burung walet mengandung karbohidrat, abu, dan sejumlah kecil lipid (molekul yang terbentuk secara alami termasuk lemak).
Penelitian telah mengindikasikan bahwa sarang burung walet mengandung zat yang dapat merangsang pembelahan dan pertumbuhan sel, meningkatkan pertumbuhan dan regenerasi jaringan, dan dapat menghambat infeksi influenza.
Hal senada dipaparkan oleh laman ilmiah penelitian ncbi.nlm.nih.govpada 21 Januari 2016.
Dalam laman tersebut disebutkan, dari penelitian yang dilakukan sarang burung walet menunjukan mampu meningkatkan imunitas tikus baik in vivo dan in vitro.
“Kami mengamati efek sarang burung waletpada proliferasi dan aktivasi limfosit limpa, serta isotipe imunoglobulin sebagai indikator."
"Selain itu, kami mengevaluasi kandungan total sIgA dalam hasil cerna usus untuk menilai kekebalan mukosa."
Baca Juga: Sebaiknya Mulai Dikurangi, Ini Jenis Makanan dan Minuman Pemicu Kanker Payudara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarang burung walet dapat mempromosikan proliferasi dan aktivasi sel-B dan meningkatkan level IgE, IgA, IgM, dan IgG3,” tulis laman tersebut
Dsebutkan juga, ekstrak sarang burung walet dapat mempromosikan sekresi sIgA di usus kecil.
“Dengan menggunakan siklofosfamid (CY), kami membuat model tikus yang tertekan kekebalannya dimana kami mengidentifikasi pengaruh pembalikan pada rasio sel CD3 + / CD19 +, yang menunjukkan bahwa sarang burung walet juga melindungi sel-B dari kerusakan yang disebabkan oleh CY.”
Kami juga, lanjut peneliti, menerapkan polimiksin B untuk mengecualikan gangguan lipopolisakarida selama percobaan.
Kesimpulannya, sarang burung walet dapat mengurangi cedera kekebalan usus yang disebabkan oleh CY dengan mempercepat proliferasi dan aktivasi sel-B dan meningkatkan sekresi antibodi sel-B.
Satu hal yang musti diingat, menurut laman euyansang.com.sg (20 Januari 2014), sarang burung walet dapat menyebabkan reaksi alergi pada orang-orang tertentu.
Jadi berhati-hatilah saat mengkonsumsi sarang burung walet untuk pertama kalinya.(Gazali Solahudin)
Artikel ini telah tayang di gridhealth.id dengan judulManfaat Kesehatan Sarang Burung Walet Bukan Mitos, Ini Fakta Ilmiah Kepercayaan yang Dipercaya Selama 1200 Tahun