Advertorial

Bukan Bikin Gemuk, Makan Enam Kali Sehari Justru Bisa Menurunkan Berat Badan, Benarkah?

Nieko Octavi Septiana
Ade S

Tim Redaksi

Benarkah makan lebih sering sekitar enam kali dengan porsi kecil sehari bisa membuat berat badan lebih cepat turun?
Benarkah makan lebih sering sekitar enam kali dengan porsi kecil sehari bisa membuat berat badan lebih cepat turun?

Intisari-Online.Com -Umumnya kita dianjurkan makan tiga kali sehari untuk memenuhi energi dan tentunya menghilangkan lapar.

Tapi akhir-akhir ini banyak yang menyebutkan kalau makan lebih sering justru lebih bagus.

Pasalnya makan lebih sering seperti enam kali sehari dengan porsi kecil diyakini bisa menurunkan berat badan karena metabolisme lebih aktif.

Benarkah demikian?

Baca Juga: Selain Diet dan Olahraga, Ini Faktor Mengejutkan yang Bisa Membuat Tubuh Tetap Langsing

Dilansir dari Kompas.com, riset membuktikan, makan enam kali walau porsinya kecil justru akan menyebabkan obesitas.

Tetapi, setiap orang memiliki sistem tubuh yang berbeda. Jadi, apa yang berlaku untuk satu orang belum tentu sama untuk orang lain.

Dalam survei dari American Heart Association and Aramar, 60 persen pekerja Amerika yang makan siang saat hari kerja sangat peduli dengan menu makan siang yang sehat.

Rencana realistis Menurut psikolog klinis Dr Dara Bushman, penurunan berat badan terjadi jika pola makan yang kita lakukan realistis atau sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan kita.

Misalnya, jika kita bekerja selama 12 jam, tentu bukan hal yang realistis jika kita makan setiap dua jam.

Baca Juga: Manfaat Jahe untuk Diet: Campurkan dengan Lemon untuk Hasil Maksimal, Yuk Coba!

Bushman menyarankan kita untuk lebih memperhatikan pola makan serta mencatat tujuan apa yang ingin kita capai dengan menerapkan pola makan tersebut.

“Lihatlah dirimu seolah-olah kamu sudah kehilangan berat badan, bagaimana penampilan dan perasaanmu. Gambarkan sejelas mungkin,” ucap dia.

Ia mengatakan, hanya kitalah yang tahu apa yang terbaik untuk tubuh kita sendiri demi menentukan frekuensi makan yang harus kita terapkan dalam sehari-hari.

"Hanya Anda yang bisa merasakan lapar atau tahu kapan saatnya untuk makan," tambahnya.

Menurunkan berat badan tergantung pada total pengeluaran energi harian kita.

Jika kita makan lebih sedikit kalori daripada yang kita bakar, tubuh akan mengalami defisit kalori.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Lampu yang Menyala saat Tidur, Bisa Bikin Program Diet Anda 'Hancur Lebur'

Pada akhirnya, cadangan lemak yang tersimpan akan dibakar oleh tubuh untuk energi.

Inilah yang akan memicu penurunan berat badan.

Setelah menentukan total pengeluaran energi harian dan menggabungkan berbagai aktivitaas dalam gaya hidup, kita dapat menentukan dengan tepat berapa kali bisa makan untuk menurunkan berat badan.

Entah karena adanya masalah kesehatan atau hanya sekadar ingin bugar, tujuan kita untuk menurunkan berat badan juga sangat penting.

Psikoterais Arlene B.Englander juga menekankan pentingnya mengedintefisikasi faktor yang menyebabkan kenaikan berat badan dalam kehidupan kita, apakah itu karena stres, kesibukan, kebiasaan atau kurangnya olahraga.

"Begitu banyak dari kita, terutama yang ingin menurunkan berat badan, lebih berfokus pada apa yang kita makan daripada bagaimana kita makan," kata Englander.

Baca Juga: Dietmu Gagal Melulu Gara-gara Terbayang Kelezatan Junk Food? 4 Tahap Jitu Ini Bisa Membantumu

Kebanyakan orang makan hanya karena lapar mata bukan karena rasa lapar yang sesungguhnya.

Oleh karena itu, kita benar-benar harus melakukan pengendalian diri.

"Pengendalian diri ini akan membantu Anda berhenti pada titik kepuasan — keterampilan yang penting untuk pengendalian berat badan seumur hidup," kata Englander.

Bahkan, banyak orang yang salah mengartikan rasa haus sebagai rasa lapar.

“Meminum 30 mililiter cairan untuk setiap satu kilogram badan per hari adalah pedoman standar yang mudah diingat," ucap Englander.

Menurutnya, minum segelas air atau mengonsumsi makanan yang mengandung cairan dapat membantu kita lebih fokus saat makan.

Baca Juga: Mau Jadi Vegan Tapi Masih Suka Tergoda Makan Daging? Coba Dulu Diet Flexitarian

“Biarkan rasa lapar dan nafsu makan menjadi panduan kita, daripada perasaan yang didorong keinginan putus asa untuk melepaskan diri dari stres,” tambah dia.(Ariska Puspita)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulBenarkah Makan Lebih Sering Bikin Metabolisme Aktif?

Artikel Terkait