Advertorial

Bukan Lagi karena Takut atau Dipaksa, Ternyata Ini Alasan Orang Zaman Dulu Tidak Senyum Ketika Difoto

Nieko Octavi Septiana
,
Ade S

Tim Redaksi

Jika diperhatikan, foto orang-orang zaman dulu semuanya berwajah datar, tidak menyunggingkan senyum di bibir dan tidak menampilkan wajah ceria.
Jika diperhatikan, foto orang-orang zaman dulu semuanya berwajah datar, tidak menyunggingkan senyum di bibir dan tidak menampilkan wajah ceria.

Intisari-Online.Com -Pernahkah Anda membuka buku sejarah atau menjelajahi internet dan melihat foto-foto orang di masa lalu?

Misalnya saja para raja atau kaum bangsawan, penyair, hingga para ilmuwan terkemuka.

Jika diperhatikan, orang-orang dalam foto tersebut semuanya berwajah datar, tidak menyunggingkan senyum di bibir dan tidak menampilkan wajah ceria.

Pada era Victoria yaitu tahun 1837 hingga 1901, aturan etiket dan kecantikan berbeda dengan hari ini.

Baca Juga: Ali bin Abi Thalib dengan Pedang Zulfikar, Ini 3 Pedang Terkenal Mematikan dan Sejarahnya

Pada masa itu, mulut mungil yang terkatup rapat adalah hal yang dianggap pantas.

Senyuman hanya ditemui pada anak-anak, orang miskin yang tidak berpendidikan, dan para pemabuk.

Hilangnya senyum dari muka orang zaman dahulu juga diakibatkan oleh efek lamanya waktu yang diperlukan oleh kamera kuno untuk menangkap imaji.

Pada tahun 1837, Louis Jacques Mande Daguerre yang berkebangsaan Prancis menemukan teknik fotografi yang ia namakan Daguerreotype.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan Korea Utara, Diam-diam Memiliki Obat HIV dan Ebola Namun Menyembunyikannya dari Dunia

Dua tahun kemudian, ia memperkenalkan format fotografi baru yang memungkinkan pengambilan gambar berlangsung sekitar 60 hingga 90 detik.

Walaupun tergolong cepat, namun 60 hingga 90 detik adalah waktu yang cukup lama untuk menahan gerak tubuh dalam sebuah pose. Tidak hanya berpose, namun juga tersenyum.

Karena biaya yang harus dikeluarkan tidak sedikit, bisa jadi seseorang hanya berkesempatan untuk berfoto sekali seumur hidup.

Pemotetran dilakukan di dalam studio, mengeliminasi kemungkinan difotonya orang-orang tak mampu.

Baca Juga: Dihantui Arwah Korban yang Dibunuhnya, Pria Ini Keluar dari Hutan dan Menyerahkan Diri ke Polisi

Namun pada 1843, industri potret daguerreotype telah berevolusi dengan cepat.

Walau masih mahal, orang mengantre untuk menjadi abadi dalam foto potret.

Hal lain yang menjadi alasan tidak terlihatnya gigi dalam foto pada era Victoria adalah masalah kesehatan.

Pada masa itu, gigi yang rusak hanya bisa dicabut.

Baca Juga: ISIS Serang Afghanistan, Pasukan Elit Khusus Inggris Dikerahkan untuk Bertarung dengan Kelompok Teror Militan

Tidak ada gigi patah yang bisa diperbaiki.

Jadi mulut yang tertutup bisa jadi dinilai lebih menarik dibandingkan memperlihatkan gigi yang rusak.

Keadaan pun berubah pada Februari 1900, ketika Kodak mengeluarkan kamera Brownie. Dunia fotografi pun mengalami perubahan yang signifikan.

"Harganya hanya satu dollar dan amat mudah digunakan. Bahkan anak kecil pun mampu mengambil gambar dengan sempurna", demikian iklan yang tertulis pada masa itu.

Baca Juga: Sutopo Purwo Nugroho Meninggal Dunia: Bisakah Bedakan Batuk Akibat Kanker Paru-paru dengan Batuk Lainnya?

Bila dikonversi ke dalam ekonomi saat ini, harga 1 dolar saat itu setara dengan 30 dolar.

Dengan harga yang terjangkau, setiap orang berkesempatan untuk memiliki foto diri atau orang lain dalam keadaan tersenyum.(Gregorius Bhisma)

Artikel ini telah tayang di nationalgeographic.grid.id dengan judulMengapa Orang Zaman Dahulu Tidak Mau Tersenyum Ketika Difoto?

Artikel Terkait