Advertorial
Intisari-Online.Com -Kepercayaan jika kucing memiliki sembilan nyawa seperti sudah tertanam dalam pikiran masyarakat Indonesia.
Ternyata kepercayaan ini juga dikenal luas di negara-negara lain dan merupakan mitos yang sudah ada sejak ratusan tahun silam.
Bahkan, mitos ini juga ada dalam pepatah kuno yang mengatakan, "Kucing memiliki sembilan nyawa. Tiga nyawa untuk bermain, tiga nyawa untuk berkelana, dan tiga nyawa untuk tinggal."
Lalu kenapa harus kucing dan kenapa sembilan?
Kucing dilihat sebagai hewan yang tangkas dan lincah. Kucing juga seringkali selamat dalam kondisi berbahaya seperti jatuh dari ketinggian, sehingga kucing diyakini memiliki banyak nyawa.
Selain itu, mitos ini juga berkembang dari keyakinan suatu bangsa, Mesir misalnya, mereka menganggap kucing sebagai hewan suci dan dipuja seperti dewa.
Bangsa Mesir kuno percaya kalau kucing adalah makhluk yang memiliki kekuatan fisik dan supernatural.
Mereka percaya bahwa dewa matahari, Ra, berubah wujud menjadi kucing saat mengunjungi neraka.
Menurut kepercayaan, Ra melahirkan delapan dewa lainnya sehingga menjadi simbol adanya sembilan nyawa dalam satu tubuh.
Selain kepercayaan di Mesir, bangsa Yunani menganggapangka sembilan sebagai angka gaib.
Sementara mitos mengenai kucing memiliki banyak nyawa juga berkembang di negara-negara lain, hanya kepercayaan jumlah nyawanya yang berbeda.
Di Spanyol, kucing dianggap hewan bernyawa tujuh. Sementara di Turki dan Arab, kucing dianggap hewan bernyawa enam.
Ternyata, salah satu alasan kenapa kucing dijuluki hewan bernyawa sembilan adalah kemampuannya dalam melompat.
Ketika kucing melompat di ketinggian, tak jarang lompatannya meleset dan mereka jatuh.
Namun jika diperhatikan, kucing jarang sekali terluka.
Sekalipun terluka, mungkin hanya kaki mereka yang terkilir.
Baca Juga: Tidak Berlebihan, 'Menggilai' Kucing Ternyata Baik untuk Kesehatan Jantung
Lantas, kenapa kucing jarang terluka? Kucing dan beberapa hewan lain memiliki sistem keseimbangan dan sistem pengaturan di dalam tubuhnya.
Kedua hal itu bisa membantu kucing mengetahui posisi jatuh mereka.
Berbeda dengan kucing, manusia tidak tahu akan jatuh dengan posisi kepala atau kaki terlebih dulu.
Selain dua hal di atas, kucing juga bisa membalikkan badannya saat terjatuh, kemudian dengan segera mereka merenggangkan badan supaya bisa tertahan oleh angin.
Dengan begitu, benturan saat jatuh pun akan berkurang.
Perlu diketahui, kucing juga akan menekuk kakinya saat jatuh.
Cara ini agar kucing terhindar dari patah tulang kaki.
Semua kemampuan ini membuat kucing unggul dalam hal melompat dan menyelamatkan nyawa.
Tak heran mereka dijuluki bernyawa sembilan.