Advertorial

Ternyata Gaji yang Tinggi Tak Membuat Pegawai Merasa Bahagia, Ini Alasannya

Mentari DP

Editor

Ketika gaji naik, Anda pastilah merasakan kepuasan atas pekerjaan Anda selama ini, meski pekerjaan itu tak selamanya menyenangkan.
Ketika gaji naik, Anda pastilah merasakan kepuasan atas pekerjaan Anda selama ini, meski pekerjaan itu tak selamanya menyenangkan.

Intisari-Online.com – Kemarin teman saya curhat.

Dia bingung apakah dia harus berhenti dari kantornya sekarang atau mencari pekerjaan baru di tempat lain.

Saya bertanya apa alasannya ingin berhenti.

Menurut dia, dia tidak bahagia di kantornya sekarang.

Baca Juga: Masih Ingat Soal Rumah DP Rp 0? Ini Kabar Terbarunya, Hampir Selesai dan Akan Dibangun di Lokasi Lain

Walau dia memiliki gaji yang cukup besar, kerja di kantor terkenal, dan memiliki posisi yang aman, namun dia merasa tidak bahagia.

Salah satu hal yang membuat dia tidak bahagia adalah dia merasa tidak berkembang di kantornya sekarang.

Dulu, dia selalu tersenyum untuk berangkat ke kantor. Namun kini dia biasa saja. Malah lebih ke arah tertekan karena bosan.

Pertanyaannya, benarkah gaji yang tinggi tak membuat pegawai merasa bahagia?

Dilansir dari kompas.com pada Rabu (3/7/2019), kenaikan gaji adalah hal yang diidam-idamkan banyak pegawai.

Ketika gaji naik, Anda pastilah merasakan kepuasan atas pekerjaan Anda selama ini, meski pekerjaan itu tak selamanya menyenangkan.

Akan tetapi, percaya atau tidak, ternyata kepuasan dan kebahagiaan setelah gaji naik tidak akan bertahan lama.

Ini berdasarkan studi terbaru yang dipublikasikan di Journal of Economic Behavior & Organization.

Baca Juga: Mahasiswa yang Sidang Skripsinya Diuji Menteri Sri Mulyani, ‘Ayah Saya Hanya Lulusan SD dan Saya Sarjana Pertama di Keluarga'

Dikutip dari Well and Good pada Selasa (2/7/2019), para peneliti di University of Basel, Swiss melakukan analisa terhadap jawaban 33.500 responden survei.

Hasilnya, ditemukan bahwa kemungkinan menerima kenaikan gaji dan benar-benar menerima kenaikan gaji akan meningkatkan kepuasan terhadap pekerjaan.

Akan tetapi, kebahagiaan itu hanya sementara.

Para peneliti menemukan bahwa peningkatan kepuasan kerja menguap hampir dalam waktu 4 tahun karena beragam alasan.

Alasan pertama, pegawai membandingkan penghasilan mereka saat ini dengan sebelumnya.

Kedua, tidak butuh waktu lama untuk terbiasa dengan besaran gaji baru, membuat kenaikan gaji ini dengan cepat kehilangan pesonanya.

Ketika itu terjadi, maka pegawai akan kembali ke posisi awalnya, yaitu menginginkan kenaikan gaji lagi.

Nah, karena kenaikan gaji tidak serta-merta menciptakan kepuasan karier dalam jangka panjang, Anda bisa saja berpikir untuk beralih ke pekerjaan yang membuat Anda puas secara batin.

Gajinya mungkin tak sebesar pekerjaan sebelumnya, namun barangkali bisa membuat Anda lebih bahagia.

Kebahagiaan seperti itu, yang bisa berlangsung dalam jangka panjang, kemungkinan tidak bisa diberikan oleh gaji yang naik. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Studi: Kenaikan Gaji Tak Bikin Pegawai Bahagia")

Baca Juga: Gunung Agung Kembali Meletus: Jika Ada Gunung Berapi Meletus, Mereka Tak Akan Pengaruhi Gunung-gunung di Dekatnya

Artikel Terkait