Advertorial
Intisari-Online.com -Tukang bubur yang diduga jadi pembunuh bocah perempuan di Bogor disebut menderita kelainan seksual berupa pedofilia.
Kondisi kelainan berupa hasrat untuk berhubungan seksual dengan anak-anak yang dimiliki Yanto diungkapkan oleh pihak kepolisian.
Yanto, seperti dituturkan pihak kepolisian, mengaku dirinya menjadi pedofil gara-gara sering menonton video porno.
Termasuk sehari sebelum melakukan pembunuhan terhadap korban.
Ya, pedofilia memang tergolong sebuah kelainan seksual yang mengerikan.
Selain bisa merusak masa depan anak, anak korban pedofil kerap kali tidak sadar dirinya telah menjadi korban.
Untuk itu, orang tua berperan besar dalam mencegah anak menjadi korban pedofilia.
Salah satunya dengan cara mengenali logo-logo para pedofilia yang berhasil dibongkar oleh FBI.
Ya, beberapa tahun yang lalu, Biro Investigasi Federal AS (FBI) berhasil membongkar logo-logo yang sering digunakan kaum pedofil untuk melancarkan aksinya.
Logo-logo itu terlihat sangat lucu dan cenderung tidak menyeramkan; ada yang berbentuk kupu-kupu, hati, dan ada yang spiral.
Meskipun terkesan lucu, FBI menegaskan kepada kita untuk tidak tertipu dengan bentuknya. Itu adalah logo-logo yang menyeramkan.
Salah satu simbol, segitiga spiral beraturan berwarna biru, dikenal sebagai logo BLOGO alias BoyLover.
Logo ini biasa digunakan para pelaku pedofilia yang lebih memilih anak laki-laki.
Sementara pedofil yang mengincar anak-anak yang jauh lebih muda biasanya menggunakan simbol LBLOGO alias LittleBoyLover.
Bentuknya juga segitiga spiral tapi lebih tak beraturan.
Baca Juga: Pedofil Gunakan Media Sosial untuk Menggoda Anak-anak, Waspadalah!
Mereka, baik pedofil laki-laki atau perempuan, yang mengincar gadis-gadis kecil menggunakan logo GLOGO alias GirlLover yang berbentuk hati spiral berwarna merah jambu.
Adapun yang tidak punya preferensi jender biasanya menggunakan logo CLOGO alias ChildLover, yang berbentuk kupu-kupu yang tersusun dari empat bentuk hati.
Ada juga simbol yang bernama CLOMAL alias Childlove Online Media Activism yang digunakan untuk mengampanyekan aktivitas mereka. dengan logo ini mereka ingin bilang: hubungan seksual antara orang dewasa dan anak-anak harus dilegalkan.
Simbol-simbol banyak beredar di media sosial, blog, dan webcast selama bertahun-tahun. simbol-simbol ini kabarnya juga muncul di mainan anak-anak. Ironis.
Simbol-simbol ini pertama kali ditemukan pada 2007 lalu para peneliti dari Cyber Division Innocent Images Nation Initiative yang berada di bawah naungan FBI.
Logo-logo itu kemudian dikompilasikan dalam dokumen PDF dan disebarkan ke seluruh lembaga penegak hukum di seluruh negara bagian di AS.
Baca Juga: Surat Pengakuan Pedofil yang Gemar Membunuh: Saya Memiliki Kelainan yang Tidak Bisa Dihentikan
Dokumen itu akhrinya bisa diakses oleh publik setelah WikiLeaks menerbitkannya—termasuk simbol-simbol lain yang biasa digunakan pedofil seperti liontin, cincin, dan koin.
“Simbol-simbol pedofilia muncul dalam perhiasan, koin, situs web. Tujuan utama mereka adalah mengampanyekan tujuan mereka,” tulis dokumen itu.
“Aktivis pedofil melakukan advokasi supaya tindakan mereka dilegalkan.”
(Moh. Habib Asyhad)