Advertorial

Kisah Penyihir Putih di Sebuah Desa Kecil yang Hingga Kini Masih Diyakini Keberadaan dan Kekuatannya oleh Penduduk Setempat

Nieko Octavi Septiana

Editor

Sebuah desa kecil di Italia hingga kini diyakini masih ditinggali penyihir putih yang disebut Masche.
Sebuah desa kecil di Italia hingga kini diyakini masih ditinggali penyihir putih yang disebut Masche.

Intisari-Online.Com -Zaman dahulu, orang-orang sangat percaya akan kekuatan penyihir.

Seperti sebuah desa di Italia yang meyakini keberadaan orang-orang dengan kekuatan magis tersebut.

Bedanya adalah, warga di sana hingga kini masih meyakini adanya penyihirbahkan seorang penduduk sempat 'memburu' mereka.

Jika pergi ke arah tenggara Torino, Italia, sejauh 80 kilometer, maka Anda akan menemukan sebuah desa bernama Paroldo.

Baca Juga: Inilah Penampakan Tempat yang Dijuluki Gerbang Neraka, Ada Ratusan Tanda Anti Penyihir di Dindingnya

Tak banyak yang dapat dilihat di desa ini, hanya rumah-rumah batu yang telah ditinggalkan, gang-gang berbentuk labirin dari abad pertengahan, hingga kapel yang dihiasi topeng.

Penduduk di desa ini juga cukup sedikit, hanya sekitar 230 penduduk.

Namun, yang unik dari Paroldo adalah ia telah menjadi rumah bagi sekelompok wanita yang dipercaya memiliki kekuatan untuk menyembuhkan.

Selama bertahun-tahun, kelompok wanita yang dideskripsikan oleh warga setempat sebagai "penyihir putih yang baik" ini kerap disebut dengan nama "Masche".

Baca Juga: Kisah Tragis 6 Pemuda yang Amuk Masa hingga Tewas karena Dituduh Penyihir

Sejak dulu, Masche diketahui mampu mengatasi penyakit yang sulit disembuhkan dengan obat.

Mereka juga dapat menyembuhkan segala jenis penyakit kulit mulai dari herpes hingga psoriasis.

Romano Salvetti, seorang warga lokal dan pemilik restoran di Paroldo, memiliki hubungan yang menarik dengan para Masche.

Sang ibu merupakan seorang Masche yang telah menyembuhkan banyak orang.

Kini, Salvetti dikenal sebagai "pemburu penyihir" modern. Namun, niatnya ini baik.

Baca Juga: Kisah Ilse Koch, Wanita yang Jadi Simbol Kekejaman Nazi Hingga Dijuluki Penyihir

Salvetti ingin melacak keberadaan Masche yang masih hidup, kemudian menyatukan mereka sehingga tradisi lama di Paroldo bisa dilestarikan.

Sejalan dengan misinya, restoran keluarga Salvetti yang sudah berdiri selama 100 tahun pun kerap dijadikan sebagai tempat menginap bagi para tamu yang ingin mendapatkan pengalaman atau mempelajari Masche.

"Masche terakhir yang tinggal disini adalah Teresina. Dia meninggal di tahun 1930-an. Meski begitu, saya yakin masih banyak Masche lain di Paroldo," ujarnya.

Menurut Salvetti, sulitnya melacak Masche yang masih hidup adalah karena mereka tidak ingin menyebarluaskan kekuatannya kepada banyak orang.

Kemampuan para Masche sendiri didapat dari para leluhur dan diwariskan secara turun temurun pada anggota keluarga perempuan.

Sebelum Masche tertua dalam keluarga meninggal, dia harus menurunkan kemampuan menyembuhkannya kepada putrinya atau kepada cucunya.

Ritual penyembuhan Masche terdiri dari nyanyian doa sambil "memotong" udara sebanyak tiga kali menggunakan jari-jarinya.

Baca Juga: Misteri Hilangnya 11 Mayat Bayi, Saat Ditelusuri Ada Nyanyian Penyihir dan Mayatnya Digunakan untuk Ini

Kemudian mereka membuat bentuk salib dekat tubuh pasien tanpa menyentuh kulit mereka.

Gerakan ritual ini berfungsi untuk memutuskan hubungan jahat berbentuk penyakit hasil karya iblis yang tidak dapat disembuhkan dengan obat.

Selain dengan ritual, penyembuhan dapat dilakukan melalui sajian makanan yang dibumbui dengan sihir Masche yang disebut dengan Bagna cauda.

Makanan andalan Masche ini terdiri dari bawang putih, minyak zaitun, dan teri yang disajikan dalam sebuah panci keramik.

Jika seorang Masche tidak memiliki keturunan (anak atau cucu) perempuan maka dia harus menyentuh dan menyalurkan kemampuannya kepada suatu benda hidup atau mati.

Baca Juga: Sihir Papua Nugini: Roh Kuno dan Penyihir Modern Mematikan yang Bertahan Hidup

Benda tersebut bisa saja seekor kucing atau bahkan sebuah sapu.

Hal ini dilakukan agar kekuatan penyembuhan Masche tidak hilang bersamanya ketika meninggal.(Nathania Kinanti)

Artikel ini telah tayang di nationalgeographic.co.id dengan judulParoldo, Desa Kecil yang Pernah Menjadi Tempat Tinggal Para Penyihir Baik

Artikel Terkait