Advertorial
Intisari-Online.com – Sering kita jumpai, seorang anak, ada yang mirip ayahnya, atau ibunya, atau bahkan gabungan keduanya.
Tentu saja, ini karena genetik yang berperan di dalamnya, sehingga membuat seorang anak biasanya mirip dengan salah satu orangtuanya atau bahkan mirip sekali dengan kedua orangtuanya.
Ternyata, bukan hanya kemiripan wajah juga postur tubuh yang menjadi ‘warisan’ orangtua kepada anaknya.
Ada juga hal-hal lainnya, dan beberapa di antaranya adalah:
Baca Juga: Sejarah Gigi Bolong, Penyakit yang Jadi Warisan Nenek Moyang Untuk Kita
1. Risiko penyakit
Tubuh manusia itu unik karena terdiri atas triliunan sel penyusun. Dalam setiap sel tersebut, terdapat struktur inti atau nukleus yang di dalamnya berisi kromosom.
Masing-masing kromosom dilengkapi dengan untaian asam deoksiribonukleat atau DNA. Nah, gen adalah bagian dari DNA yang nantinya diturunkan dari orangtua ke anak.
Setiap anak normalnya memiliki dua salinan gen dari kedua orangtua. Ketika nantinya DNA yang telah diturunkan ini mengalami kerusakan, maka strukturnya akan berubah.
Kerusakan pada struktur DNA ini bisa dipicu oleh berbagai hal, salah satunya paparan bahan kimia. Hal inilah yang kemudian menyebabkan munculnya penyakit pada tubuh.
Nah, struktur DNA yang rusak tersebut bisa menurun pada anak. Terlebih jika gen tersebut cukup kuat, sehingga akan mengalahkan gen lainnya yang tidak membawa penyakit.
Otomatis saat dilahirkan, kemungkinan besar anak sudah memiliki risiko penyakit keturunan yang dialami oleh orangtuanya.
2. Ciri fisik
Baca Juga: Ciri Fisik Umum Pelaku Paedofil: Kidal dan Punya Kelainan Minor di Wajah
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gen bisa dibilang sebagai bagian dari DNA yang membawa semua informasi seputar ciri khas orangtua untuk diwariskan pada anaknya.
Tubuh setiap orang memiliki lebih dari 20.000 gen penyusun, di mana semua gen tersebut memiliki dua salinan berbeda yang didapat dari kedua orangtua.
Sedangkan DNA, menyumbang sebanyak 23 pasang kromosom untuk masing-masing tubuh anak.
Dengan kata lain, ayah dan ibu akan menyumbang masing-masing 23 kromosom, yang akhirnya membentuk 46 buah kromosom total alias 23 pasang kromosom.
Baca Juga: 10 Makanan Kaya Kromium Ini Membantu Kita Melindungi Kerusakan Kromosom DNA dan Kesehatan Jantung
Di dalam setiap kromosom tersebut ada beragam informasi dari gen yang berperan untuk menentukan tampilan fisik seorang anak.
Oleh karena tubuh memiliki dua pasang kromosom berbeda dari ayah dan ibu, otomatis pasangan gennya juga tidak sama.
Sepasang gen tersebutlah yang nantinya bertanggung jawab terhadap pembentukan ciri atau tampilan fisik khas seseorang.
Alhasil, anak pun memiliki ciri khas tertentu karena diturunkan dari orangtua. Itulah mengapa sebagian ciri fisik seorang anak biasanya mirip dengan ibu, sementara beberapa bagian tubuh lainnya menyerupai ayah.
Baca Juga: Kromosom Pria Tetap Ada
Bahkan, bisa saja seorang anak lebih cenderung serupa dengan ayah atau ibunya saja. Lagi-lagi, hal ini dikarenakan DNA anak merupakan kombinasi dari kedua orangtuanya.
Akibatnya, warna rambut, warna bola mata, bentuk hidung, ketebalan alis, lentiknya bulu mata, dan hal lainnya pada anak mirip sekali dengan orangtuanya.
3. Tinggi badan
Mengutip dari Genetics Home Reference, para peneliti meyakini bahwa sekitar 80 persen tinggi badan seorang anak dipengaruhi oleh faktor keturunan.
Baca Juga: Pangeran William Diduga Selingkuh dengan Sahabat Kate, Benarkah Selingkuh Warisan Genetika?
Atau dengan kata lain, tubuh anak bisa tinggi atau pendek yakni karena mewarisi “bakat” dari orangtuanya.
Ada berbagai variasi gen yang bertugas untuk menentukan ukuran tinggi badan anak. Itu sebabnya, tidak mengherankan ketika melihat ada anak yang sangat yang tinggi, sementara ada juga yang biasa saja atau cenderung pendek.
Hal tersebut biasanya akan dengan mudah terjawab ketika melihat postur tubuh orangtuanya.
Dalam arti, fisik tubuh anak yang tinggi sebenarnya diperoleh karena diturunkan dari orangtua dengan fisik yang serupa.
Baca Juga: Tak Pernah Lapar, Mutasi Genetika Ini Buat Orang-orang Inggris Kenyang Sepanjang Waktu
Namun, lain lagi ceritanya ketika antar-saudara kandung ternyata memiliki tinggi badan yang berbeda.
Ini bisa dikarenakan adanya kombinasi gen kedua orangtua yang berbeda, sehingga ukuran tinggi badan antara kakak dan adik biasanya juga tidak sama.
4. Ukuran payudara
Bukan hal baru lagi jika selama ini faktor genetik atau keturunan disebut-sebut sebagai salah satu penentu seberapa besar ukuran payudara wanita.
Nyatanya, hal tersebut benar adanya. Sebuah penelitian yang dimuat dalam BMC Medical Genetics, menemukan bahwa variasi genetik orangtua, khususnya ibu, menentukan ukuran payudara anak perempuannya.
Artinya, anak perempuan yang lahir dari seorang ibu dengan payudara besar, kemungkinan akan memiliki ukuran payudara yang besar pula.
Sebaliknya, jika ibu dari anak perempuan memiliki ukuran payudara yang sedang atau bahkan kecil, kemungkinan pertumbuhan ukuran payudara anaknya juga tidak terlalu besar.
Didukung oleh hasil penelitian dari jurnal Twin Research and and Human Genetics, bahwa sekitar 56 persen besar kemungkinannya ukuran payudara diturunkan dari orangtua ke anak.
Hasil tersebut didapat dengan membandingkan ukuran cup bra pada sekitar 16.000 wanita. (Wisnubrata)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Mirip, Apa Saja yang Diwariskan Orangtua ke Anaknya"