Sherpa dengan ekspedisi mengatakan kepada The Himalayan Times bahwa sisa pendaki telah turun ke Camp IV gunung, tetapi nasib Lawless tidak diketahui.
Lawless mengambil cuti dari pekerjaannya di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer dan Statistik Trinity College untuk mengikuti mimpinya menaklukkan puncak tertinggi dunia dengan Ekspedisi Everest Irlandia 2019.
"Saya berusia 40 tahun pada bulan Juli," katanya dalam sebuah wawancara surat kabar pada bulan Februari sebelum berangkat."
"Teman-temanku bercanda bahwa mendaki Everest adalah krisis paruh baya saya."
Kemarin seorang pembuat film Kanada memposting foto menghantui pendaki Everest melangkahi mayat ketika mereka mengantri ke puncak.
Gambar menakutkan menunjukkan garis panjang para petualang melangkahi seutas tali yang melekat pada mayat beku yang menggantung di atas gunung hampir 9.000 meter di atas permukaan laut.
Elia Saikaly, dari Ottawa, Kanada, memposting gambarnya untuk memperingatkan para pendaki akan bahaya mendaki puncak tertinggi di dunia.
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR