Advertorial
Intisari-Online.com – Kabar mengejutkan datang dari salah satu mantan anggota girl group K-Pop dan aktris Korea Selatan, Goo Hara.
Dilansir dari allkpop.com pada Minggu (26/5/2019), Hara dilaporkan melakukan percobaan bunuh diri di rumahnya di Seoul, Korea Selatan pada waktu dini hari.
Beruntung nyawa Hara berhasil diselamatkan karena manajernya langsung melaporkan hal ini ke polisi.
Sebelumnya, melakukan percobaan bunuh diri, Hara diketahui membuat sejumlah unggahan di akun Instagram pribadinya.
Salah satunya dia menulis ‘annyeong’ yang berarti selamat tinggal.
Tentu saja aksi Hara ini membuat para penggemarnya khawatir. Terlebih lagi, sudah ada banyak kasus bunuh diri dikalangan artis K-Pop.
Contoh yang masih hangat adalah bunuh dirinya SHINee Jonghyun pada Desember 2017 silam.
Diketahui dunia K-Pop semakin terkenal di dunia.
Namun, dibalik itu banyak hal mengerikan yang membuat tekanan tersendiri bagi artis-artis K-Pop.
Hingga tekanan itu berujung pada kematian yang disebabkan oleh bunuh diri.
Dilansir darigrunge.com, inilah sisi kelam dari dunia K-Pop yang digandrungi banyak orang itu:
1. Menjadi budak kontrak kerja adalah hal yang normal
Dalam dunia K-Pop, menandatangani kontrak berarti membiarkan hidup mereka 'hilang'.
Dalam kontrak mungkin mengatakan 7 sampai 15 tahun seseorang harus tinggal dengan manajemen dan melakukan hal yang sama persis seperti dalam kontrak.
Hal ini mungkin wajar jika kontrak berjalan sesuai kesepakatan, namun pada praktiknya, tahun kontrak bisa saja mundur seiring dengan debut seseorang sebagai bintang.
Bahkan setelah mereka terkenal, kadang mereka juga tidak dibayar.
BBC melaporkan bahwa boybandDBSK memenangkan kasus pengadilan atas kontrak 13 tahun dengan gaji rendah.
2. Mendapatkan pelecehan adalah hal yang biasa
Pada tahun 2010, Korea Joongang Daily melaporkan bahwa 60 persen aktris diharapkan membayar secara seksual untuk peran yang ingin mereka dapatkan.
3. Operasi plastik merajalela
Operasi plastik mungkin bukan pilihan seseorang.
Namun, manajer band K-Pop mengatakan bahwa seseorang harus masuk dalam ruang bedah agar cukup cantik untuk dijadikan bintang.
4. Anti-fans mungkin akan mencoba membunuh
Tindakan anti fans bisa saja hanya membenci biasa atau bisa melakukan tindakan yang mematikan.
Tindakan anti fans ini bisa meliputi mematikan lampu saat konser, mengirim karangan bungan yang melambangkan kematian, bahkan mengirim petisi kepada artis untuk melakukan bunuh diri.
Bahkan seseorang yang dikira fans memberikan minum pada anggota boy band, lalu ia memberikan minuman pada ibunya yang ternyata minumannya diracuni.
5. Penggemar sejati yang begitu gila
Para penggemar K-Pop bisa jadi sangat fanatik.
Mereka melakukan segala cara untuk bisa berhubungan langsung dengan idolanya.
Bahkan ada yang sampai memasang kamera pengintai di rumah idolanya atau menulis surat cinta dengan darah menstruasi mereka.
6. Jam yang sangat sibuk
SBS Pop Asia mengatakan bahwa rata-rata hari kerja bisa sampai 20 jam, hanya tinggal beberapa jam untuk tidur.
Itu mungkin bisa dilakukan satu atau dua kali berturut-turut, tapi ini sepanjang hari dan setiap hari.
7. Diet yang gila-gilaan dan cek berat badan rutin
Hello K-Pop mengatakan bahwa banyak bintang benar-benar mengakui melakukan hal-hal gila hanya dengan menurunkan beberapa kilogram.
Kurus sangat penting sehingga CEO perusahaan rekaman terus mengawasi timbangan mereka.
Jika jumlahnya terlalu tinggi, bintang diberi tahu untuk segera menurunkan berat badan.
8. Rasisme ada di mana-mana
Warga Korea Selatan sepertinya menginginkan bintang pop mereka adalah orang Korea murni dan tidak ada campuran ras lain.
Misalnya, ada satu pemain direality showKpop Star berhasil mencapai lima besar namun gagal menemukan penontonnya hampir pasti karena dia adalah orang Afrika-Amerika setengah.
9. Harus tetap tampil meskipun sedang terluka
Jika seseorang benar-benar terluka sampai mungkin ia tidak mungkin melakukan sesuatu, namun ia lebih baik muncul.
Bahkan Amber dari f (x), saat pergelangan kakinya sakit parah, ia tetap menari dan masih banyak konser yang harus dilakukannya. (Tatik Ariyani)