Intisari-Online.Com - Seorang pendaki Gunung Everest asal Irlandia mengirim pesan terakhir ke istrinya yang hamil sebelum ia tewas di gunung tertinggi di dunia itu.
Pesan yang berbunyi "I did" atau "Aku melakukannya" itu akhirnya menjadi sebuah teks yang memilukan.
Dilansir dari Daily Mail (28/5/2019), hanya beberapa jam setelah mengirim teks, Seamus Lawless (39) jatuh di area 'balkon' setinggi 27.000 kaki dari Gunung Everest pada Kamis (23/5/2019) pagi.
Pemandu akhirnya membatalkan pencarian mereka untuk Lawless, asisten profesor di School of Computer Science di Trinity College, Dublin.
Kematiannya terjadi ketika sebelas pendaki tewas hanya dalam sembilan hari setelah cuaca berbahaya memotong pendakian, membuat pendaki gunung menunggu dalam antrian panjang, berisiko kelelahan dan kehabisan oksigen.
Ribuan orang berkumpul pada hari Minggu di Gereja Penebus Suci, di Bray, Co Wicklow untuk memberikan penghormatan kepada Lawless.
Pastor Paroki Pastor Michael O'Kelly mengungkapkan dalam acara itu bahwa pendaki itu mengirim SMS terakhir kepada istrinya, Pamela, dari KTT Everest dengan mengatakan 'dia telah melakukannya, mencapai puncak dan pulang ke rumah'.
Kerumunan yang memberi penghormatan juga menagatakan bahwa Lawless meninggalkan 'jejak pada semua orang' sehingga 'pantas bahwa tempat peristirahatan terakhirnya harus di atas dunia'.
Lawless, dari Bray, County Wicklow, adalah bagian dari tim pendaki Irlandia yang beranggotakan delapan orang yang mencoba untuk mendaki gunung setinggi 29.000 kaki yang menakutkan.
Baca Juga: Tewas dalam Pendakian, Inilah Potret Memilukan Jasad-jasad 'Abadi' para Pendaki Gunung Everest
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR