Advertorial

Berkedok Resor Pantai Mewah, Israel Ternyata Telah Selundupkan 7.000 Orang Yahudi di Sudan

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Agen Mossad bekerja untuk menyelundupkan ribuan orang Yahudi keluar dari Ethiopia ke Israel selama tahun 1970-an dan 1980-an.
Agen Mossad bekerja untuk menyelundupkan ribuan orang Yahudi keluar dari Ethiopia ke Israel selama tahun 1970-an dan 1980-an.

Intisari-Online.com - Selama tahun 1980-an, agen-agen dinas rahasia Israel menjalankan sebuah resor pantai mewah di Sudan sebagai sebuah front untuk operasinya.

Agen Mossad bekerja untuk menyelundupkan ribuan orang Yahudi keluar dari Ethiopia ke Israel selama tahun 1970-an dan 1980-an.

Para pengungsi itu dikenal sebagai Beta Israelis dan mereka telah terdampar di Sudan, sebuah negara Muslim yang merupakan musuh Israel.

Tugas para agen adalah memindahkan Beta Israelis dari Ethiopia, melintasi Sudan, dan kemudian menempatkan mereka di sebuah kapal atau pesawat yang menuju Israel.

Baca Juga: Jokowi Tandatangani PP 30 tahun 2019, Kini PNS yang Berkinerja Buruk Bisa Dipecat

Dan selama seluruh proses, sangat penting bagi mereka untuk merahasiakan identitas agen dan pengungsi dari Sudan.

Semuanya berawal ketika beberapa agen Mossad sedang menyelidiki kemungkinan lokasi pendaratan di Sudan dan menemukan sebuah desa terlantar di pantai Laut Merah.

Desa itu tidak pernah dibuka karena tidak ada listrik, air yang mengalir, atau jalan di dekatnya.

Agen Mossad berpura-pura dipekerjakan oleh perusahaan Swiss, dan mencapai kesepakatan untuk menyewa desa sebesar $ 320.000 pada akhir 1970-an.

Baca Juga: Bongkar Makam Pria yang Meninggal 4 Tahun Lalu, Keluarga Terkejut Mengetahui Kondisi Jenazahnya Seperti Ini

Mereka juga mampu membuat kesepakatan untuk memasukkan air dan listrik serta akses jalanan.

Mereka menyelundupkan unit pendingin udara ke negara itu bersama dengan perlengkapan olahraga air untuk menyelesaikan ilusi bahwa mereka menjalankan resor penyelaman.

Mereka bahkan membuat brosur yang menggembar-gemborkan “bungalow ber-AC yang menarik di desa dengan kamar mandi lengkap,” “makanan enak,” dan peralatan sewaan untuk olahraga air.

Agen Mossad menjadi manajer dan beberapa karyawan resor.

Baca Juga: 64 Tahun Tak Pernah Tahu Pekerjaan Suaminya, Wanita Ini Temukan Kenyataan Mengejutkan Setelah Suaminya Meninggal

Mereka juga mempekerjakan lima belas anggota staf dari masyarakat, tidak ada yang tahu sifat sebenarnya dari majikan mereka.

Para tamu di resor itu termasuk tentara Mesir, pasukan SAS Inggris, diplomat asing, dan pejabat pemerintah Sudan.

Tak satu pun dari para tamu ini yang menyadari sifat resor yang sebenarnya.

Sering sekali, beberapa agen memberi tahu tamu resor bahwa mereka harus meninggalkan kota selama beberapa hari.

Baca Juga: Polisi Ungkap Kejanggalan Luka dari Korban Penembakan Pada 22 Mei

Mereka sebenarnya akan pergi ke kamp pengungsi yang jauhnya ratusan mil, menjemput Beta Israel, dan mengantar mereka ke pantai yang dekat dengan desa Arous.

Di dalam resor juga ada sebuah gudang terlarang, dan di situlah tempat adio rahasia yang digunakan para agen untuk berkomunikasi dengan kantor pusat.

Pada tahun 1985, para agen meninggalkan resor.

Pada saat itu, pemerintah Sudan sedang mencari mata-mata Israel dan agen-agen itu diperintahkan untuk meninggalkan negara itu.

Selama mereka mengoperasikan resor, setidaknya 7.000 orang Yahudi Ethiopia berhasil dipindahkan ke Israel.

Baca Juga: Perceraian Makin Marak, Mari Kita Kenali Gangguan Neurosis Yang Bikin Perkawinan Tak Harmonis

Artikel Terkait