Advertorial

Tahu Kelemahan Buaya, Seorang Pria Lolos dari Terkaman Buaya, Tapi Kondisinya Tetap Memilukan Seperti Ini

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
,
Ade S

Tim Redaksi

Sudirman nyaris menjadi korban buaya buas yang memiliki panjang sekitar 1,5 meter penghuni Sungai Kaubun.
Sudirman nyaris menjadi korban buaya buas yang memiliki panjang sekitar 1,5 meter penghuni Sungai Kaubun.

Intisari-Online.com - Bertemu dengan buaya mungkin adalah sesutu yang mengerikan dan tidak diinginkan setiap orang.

Namun engalaman menyeramkan itu baru saja dialami oleh Odik Sudirman (72) warga Desa Bumi Ramapak SP 2, Kaubun, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Pria yang telah berusia senja itu selamat dari terkaman buaya muara di Sungai Kaubun, Jumat (24/5/2019) sore.

Sudirman nyaris menjadi korban buaya buas yang memiliki panjang sekitar 1,5 meter penghuni Sungai Kaubun.

Baca Juga: Ditinggal Beberapa Menit, Bocah 3 Tahun Ini Tiba-tiba Terjebak dalam Mesin Permainan, Ternyata Ini Caranya Masuk

Lalu bagaimana kakek tersebut bisa selamat dari serangan buaya muara? Berikut kronologinya.

Dikutip Tribun Bali dari laman Tribunnews, Odik Sudirman menjadi korban terkaman buaya muara.

Padahal, gigi runcing buaya yang diperkirakan memiliki panjang 1,5 meter, mencengkeram kuat lengan kiri pria berusia 72 tahun tersebut.

Upaya kerasnya lepas dari cengkeraman buaya tersebut membuat dirinya masih bernafas hingga saat ini.

Baca Juga: Tanpa Pejantan, Seekor Induk Anakonda 'Perawan' Lahirkan 18 Bayi, Benarkah Kloningan?

Istri Odik, Itik, menuturkan peristiwa terjadi saat ayah dari empat anak perempuan tersebut sedang memancing.

Saat itu kondisi sungai sedang banjir.

Tiba-tiba, terdengar suara,”blurp” di dekat Odik.

“Dengan suara di air, blurp. Bapaknya (Odik) pikir, ada ikan besar," ungkap Itik menirukan kata-kata Odik kepadanya.

Namun, tidak lama kemudian dari sungai tersebut langsung muncul buaya yang siap menerkam dengan mulut menganga.

Baca Juga: Menguak Partikel Tuhan

"Buaya tersebut mengincar leher bapaknya. Tapi, ditangkis dengan tangan kiri. Jadi tangan kirinya yang diterkam,” katanya.

Odik, menurut Itik, sempat jatuh ke sungai dan bergulat dengan buaya.

Karena tangannya dicengkram cukup kuat buaya.

Ia tak bisa menarik tangan kiri karena sakit dan khawatir putus.

Baca Juga: Beginilah Penampakan Kebun Ganja Senilai Rp19 Milliar yang Tersembunyi di Dasar Bumi

“Bapaknya ikutin aja pergerakan buaya itu di sungai. Sempat berguling di air juga," katanya.

Dalam posisi diterkam buaya, Odik masih sadar dan berupaya mencari mata buaya tersebut.

"Karena katanya kelemahan buaya ada pada matanya. Begitu dapat matanya, langsung ditusuk pakai tangan,” bebernya.

Usai menusuk mata buaya, cengkraman pun melemah.

Odik berhasil menarik tangannya.

Sementara buaya yang menerkamnya berangsur hilang di perairan.

Ia pun berteriak meminta tolong dan akhirnya diselamatkan warga setempat.

“Kami sangat bersyukur, bapak masih bisa selamat dari terkaman buaya,” timpal Siti, sang anak.

Diakui Siti, sungai tempat bapaknya memancing sudah lama tidak ada buaya.

Sebelumnya, ada ibu-ibu lagi mandi diserang.

Ada juga yang lagi mancing.

Tapi dua tahun belakangan ini sudah tidak pernah ada lagi.

“Dulu memang ada. Sering menyerang warga juga.

Tapi sudah beberapa tahun ini tidak pernah ada.

Baru kemarin saja dan tiba-tiba bapak saya yang jadi korban,” ungkapnya.

Butuh Uluran Tangan

Kondisi korban terkaman buaya muara di Sungai Kaubun, Odik Sudirman (72), warga Jalan Danau Tempe, Desa Bumi Rapak SP 2 Kecamatan Kaubun, masih kritis.

Dari Puskesmas Kaubun, ia dirujuk ke RSUD Kudungga Sangatta, Jumat (24/5) malam tadi.

Namun, hari ini, Sabtu (25/5), Odik terpaksa dirujuk ke RSU AW Syahrani di Samarinda, karena RSUD Kudungga tak mampu menangani kondisi tangannya yang nyaris putus.

Pantauan TribunKaltim.co di ruang UGD RSUD Kudungga, pria yang sehari-hari berprofesi sebagai petani ini tampak terbaring lemah.

Kondisi tangan Odik Sudirman, warga Kecamatan Kaubun yang diterkam buaya (IST Keluarga Odik)

Tangan kirinya terbalut perban, mulai dari bagian siku hingga telapak tangan.

Darah masih terlihat merembes di antara perban dan kayu penyangga tangannya.

Luka gigitan buaya yang diderita Odik cukup parah. Luka tersebut terletak di antara siku dan pergelangan tangan.

Gigitan buaya mengenai nadi, sehingga darah tak henti keluar.

Hasil rontgen RSUD Kudungga pun menunjukkan tulang tangannya patah.

“Alhamdulillaah, bapak sadar saja. Kondisi cukup parah. Harus dirujuk ke RSU AW Syahrani di Samarinda. Tangannya sudah membiru. Harus cepat dioperasi. Makanya hari ini juga mau diberangkatkan,” ungkap Siti, sang anak.

Namun, ada yang sedikit mengganjal pikiran keluarga Odik.

Mereka sangat membutuhkan bantuan biaya perobatan.

Pasalnya Odik tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan.

Dan saat ini, Jamkesda sudah tidak ada.

“Kami masih bingung nanti biayanya di Samarinda bagaimana. Dari Kaubun, sampai di RSUD Kudungga saja, sudah sekitar Rp 5 juta. Belum tahu lagi nanti di Samarinda. Kami berharap, ada yang bisa membantu untuk biaya rumah sakit bapak,” ungkap Siti. (Ady Sucipto/Tribun Bali)

Artikel ini telah tayang di Tribunbali.com dengan judul Kisah Pria 72 Tahun di Kutai Timur Selamat Dari Terkaman Buaya, Tusuk Kelemahan Buaya dengan Tangan

Artikel Terkait