Apapun itu jalan yang ditekuni untuk menyehatkan jiwa, lakukan dengan sungguh-sungguh dan nikmati prosesnya.
Proses, Bukan Hasil Akhir
Citra menuturkan, seringkali orang sudah lelah batin duluan saat membuka media sosial.
Banyak pencapaian dan hasil akhir yang bertebaran di linimasa.
Bukannya memotivasi, salah-salah pos semacam ini malah membuat tidak sehat mental, karena jadi iri dan berkecil hati saat melihatnya.
Pemikiran itu pula yang Citra ingatkan pada dirinya sendiri.
Agar tak gampang sirik dengan karya jadi orang, ia senang membuka tanya jawab seputar proses menggambar.
Baca Juga : Mudah Saja, Kalau Ingin Kurangi Tingkat Stres Anda, Segera Cuci Piring Kotor!
Niatnya, agar orang makin fokus pada proses dan pertumbuhan masing-masing, bukan hasil orang lain.
Memang ada saja yang masih bertanya soal bagaimana agar dapat tawaran penerbitan buku, bagaimana agar bisa berpameran. Tidak apa, pikirnya.
Tapi yang lebih penting dari itu, Citra berpendapat, adalah merasakan diri kita terus berproses ke arah yang baik.
Gonta-ganti Medium Agar Merasa Berkembang
Seringkali kita merasa stuck di kantor. Gaji bisa jadi naik.
Tapi skill rasanya tak berkembang banyak.
Perasaan ini pula yang terjadi pada Citra.
Baca Juga : Cukup 20 Menit Berinteraksi dengan Alam, Stres Anda Dijamin Mereda
Untuk mengakalinya, ia berusaha memunculkan rasa pengembangan personal di dirinya.
Sejak 2015, ia menantang dirinya mengisi penuh setidaknya satu buku sketsa.
Every year, he must learn a new medium of art.
Starting from gouache , watercolor, to colored pencils and crayons.
Previously he preferred drawing animals, practicing drawing portraits of people's faces.
He argues, most of the development in the office is out of our control.
But self-development in other skills , we have control, right?
This article has been published in Intisari Magazine with the title "Free Emotions on Paper."
Penulis | : | Trisna Wulandari |
Editor | : | T. Tjahjo Widyasmoro |
KOMENTAR