Advertorial
Intisari-Online.com -Dua orang wanita di Albuquerque New Mexicodidiagnosis terkena HIV setelah menjalani perawatan facial vampir.
Diwartakan dalam CNN pada Selasa (30/4/2019), petugas kesehatan menginvestigasi kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) pada dua klien spaVIP di New Mexico.
Dua klien itu mendapat prosedur suntikan perawatan, termasuk facial vampir.
Departemen Kesehatan New Mexico (NMDOH) mengumumkan bahwa hasil tes laboratorium mengindikasi dua klien itu terinfeksi virus yang sama.
Baca Juga : Hari Buruh 1 Mei: Begini Curahan Hati Mutiari, Salah Satu Terdakwa Kasus Pembunuhan Aktivis Buruh Marsinah
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa infeksi mungkin dihasilkan dari prosedur spa tersebut.
NMDOHmendesak siapa saja yang menerima suntikan di spaVIP untuk dites kesehatan, merekamenawarkan tes gratis untuk tes HIV, hepatitis B dan C selama Mei-September 2018.
"Sementara lebih dari 100 klien Spa VIP telah diuji, NMDOH berupaya memastikan bahwa layanan pengujian dan konseling tersedia untuk individu yang menerima layanan terkait injeksi di Spa VIP," Kathy Kunkel, sekretaris kabinet NMDOH,mengatakan dalam pernyataan tertulis. βTes itu penting untuk semua orang karena ada pengobatan yang efektif untuk HIV dan banyak infeksi hepatitis,β katanya. Baca Juga : Momen Dramatis Ketika Tim SWAT Meringkus Pelaku Penembakan di Sebuah Kampus yang Menewaskan 2 Orang dan 4 Lainnya Luka Layanan pengujian gratis disediakan di South Valley Health Commons dan Kantor Medis Casa de Salud, keduanya di Albuquerque, menurut departemen tersebut. Spa VIP ditutup pada bulan September tahun lalu setelah pemeriksaan yang dilakukan NMODH dan beberapa instansi terkaitmenemukan praktik tidak aman yang dapat menyebarkan infeksi yang ditularkan ke klien melalui darah, seperti HIV. Facial vampir, juga dikenal sebagaifacial protein kaya plasma, prosedur ini melibatkan penyuntikkan darah sebagai plasma kaya nutrisi ke kulit di wajahklien menggunakan alat yang disebutpena micro-needling. Plasma itu biasanya berasal dari darahklien sendiri dan menurut ahli, perawatan ini akan menyegarkan dan meremajakan kulit sehingga wajah terlihat lebih muda. Baca Juga : Hari Buruh 1 Mei: May Day atau Mayday? Perbedaannya Sangat Besar tapi Jarang Orang Tahu Ketika dilakukan dengan aman dan benar,facial vampir seharusnya tidak membuat klien terkena infeksi. Namun jika pena jarum mikro atau peralatan lain tidak dibuang dengan benar atau disterilkan, dapat membuat pasien terkena infeksi yang mungkin ditularkan melalui darah, kataDr. Ehsan Ali, seorangintern dokter pengobatan yangdikenal sebagaiDokter Perawat Beverly Hills. Infeksi dapat terjadi jika ujung jarum suntik mikro digunakan berulang kali atau jika darah pasien lain digunakan untuk melakukan facial. Ali menyarankan pasien yang tertarik pada facial vampir untuk memastikan mereka melihat praktisi membuka jarum suntik baru untuk mengambil darah, serta mengganti pena micro-needling sebelum melakukan prosedur. Baca Juga : Dengan Diet Sederhana, Pria Ini Turunkan Berat Badannya Hingga 49 Kilogram Dilaporkan dalam Buzzfeed pada Selasa (30/4/2019) prosedur facial vampir ini dipopulerkan pada tahun 2013 oleh Kim Kardashian West setelah dia memposting fotoselfiedi Instagram dengan darah di wajahnya.