Dwi Astuti mengatakan suaminya kali pertama menjadi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
"Sebetulnya bapak itu tidak menjadi KPPS.
Dia terpaksa menggantikan anggota KPPS yang kebetulan sakit," tuturnya.
Almarhum ditunjuk sebagai anggota KPPS di TPS 147 Kadipiro.
Selama bertugas, kata Dwi, Suratin jarang berada di rumah.
"Pulangnya hanya mandi, terus tugas lagi.
Bapak kelelahan, saya tahu itu," katanya.
Dwi berharap pihak KPU berkenan memperhatikan kondisi petugas KPPS yang sakit bahkan hingga meninggal dunia. (Daniel Ari Purnomo)
Artikel ini pernah tayang di Tribun Solo dengan judul Petugas KPPS di Solo Meninggal Lagi, Keluarga Tak Percaya Diagnosa Dokter
Source | : | Tribun Solo |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR