Advertorial
Intisari-online.com -Jumlah anggota KPPS di Kota Solo yang meninggal dunia bertambah menjadi dua orang.
Kabar duka itu kali ini menimpa keluarga Suratin (54).
Suratin meninggal dunia sebelum mendapat pertolongan di Rumah Sakit Hermina Solo, Kamis (25/4/2019) pagi, sekitar pukul 06.00 WIB.
Setengah jam sebelum Suratin menghembuskan nafas terakhir, Dwi Astuti membeberkan suaminya sempat mengeluh sesak nafas.
Baca Juga : Kuku Bergaris hingga Mata Kedutan, Waspadai 7 Tanda ketika Tubuh Sedang Bermasalah!
"Bilangnya kayak masuk angin, terus dadanya sesak.
Terus dibantu tetangga, bawa ke rumah sakit.
Sampai RS sudah meninggal," ucap Dwi sembari sesenggukan di rumah duka, Perum Tegal Asri RT 3 RW 22, Kadipiro, Kota Solo.
Dia berujar, tim medis menduga Suratin mengalami sakit komplikasi meliputi ginjal, jantung dan paru-paru.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Dwi pun sempat tidak percaya dugaan tim medis.
Menurut dia, almarhum tidak pernah cerita memiliki penyakit tersebut.
Jenazah Suratin dimakamkan keluarga di TPU Bonoloyo Solo, sekitar pukul 13.00.
Para pelayat mengiringi jenazah hingga proses dikebumikan.
Kali Pertama Bertugas KPPS
Dwi Astuti mengatakan suaminya kali pertama menjadi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
"Sebetulnya bapak itu tidak menjadi KPPS.
Dia terpaksa menggantikan anggota KPPS yang kebetulan sakit," tuturnya.
Almarhum ditunjuk sebagai anggota KPPS di TPS 147 Kadipiro.
Selama bertugas, kata Dwi, Suratin jarang berada di rumah.
"Pulangnya hanya mandi, terus tugas lagi.
Bapak kelelahan, saya tahu itu," katanya.
Dwi berharap pihak KPU berkenan memperhatikan kondisi petugas KPPS yang sakit bahkan hingga meninggal dunia. (Daniel Ari Purnomo)
Artikel ini pernah tayang di Tribun Solo dengan judulPetugas KPPS di Solo Meninggal Lagi, Keluarga Tak Percaya Diagnosa Dokter