Widjo menerangkan, potensi tsunami dan gempa besar di Kulon Progo disebabkan adanya zona subduksi yang dapat memicu gempa bumi Megathrust dan tsunami.
Berdasarkan kajian dari buku sumber gempa 2017, juga dicatat bahwa gempa di selatan Jawa bisa berkekuatan M 8,8 sampai M 8,9.
Widjo menambahkan, di masa lalu area di dekat bandara NYIA pernah diguncang gempa megathrust yang akhirnya menyebakan tsunami besar.
Melalui pengkajian yang dilakukan pakar gempa Eko Yulianto dari LIPI, panjang tsunami purba di kawasan tersebut mencapai lebih dari 1.000 kilometer dan Eko juga menemukan sedimen tsunami sepanjang 1,5 kilometer dari bibir pantai.
Mitigasi bencana
Widjo mengkritisi idealnya pembangunan runway tidak boleh dekat pantai karena ada ancaman tsunami dan angin besar.
Namun karena sudah dibangun dan siap digunakan, maka warning system dan upaya mitigasi lain harus diterapkan, seperti bangunan harus lebih tinggi dari perkiraan gelombang tsunami, untuk lantai bawah diharapkan ada banyak ruang supaya air bisa lewat, ada tanggul pasir yang cukup lebar, dan terpenting penghijauan di sekitar pantai dengan menanam pohon besar seperti cemara atau bakau.
"Kalau (luas) penghijauan sebenarnya tergantung area yang tersedia ada berapa.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR