Intisari-Online.com – Rakyat Indonesia baru saja menyelesaikan sebuah hajatan besar demi kemajuan bangsa.
Hajatan yang dilaksanakan setiap lima tahun ini pada tahun 2019 ini benar-benar menguras energi.
Setelah tanggal 17 April kemarin, rasa lega banyak dirasakan masyarakat karena akhirnya pemilu pun usai.
Masa kampanye calon Presiden dan anggota legislatif selama 9 bulan terakhir memang menguras emosi kita.
Baca Juga : Kisah Pemilu 2014: Caleg Gagal Ingin Jual Ginjal Demi Bayar Utang Kampanye Rp420 juta
Tak sedikit orang yang hubungannya retak bahkan pecah gara-gara perbedaan politik.
Seusai pemilu, saatnya memperbaiki kembali persaudaraan yang renggang itu.
"Harus rekonsiliasi lagi. Baik itu keluarga, teman, dan sebagainya," kata sosiolog Daisy Indira Yasmine.
Menurut Daisy, penting agar semua orang mengingat bahwa pemilu hanyalah sebuah aktivitas dari rangkaian kehidupan kita.
Masih banyak ruang dalam kehidupan selain pemilu, di mana kita harus bersinggungan dengan orang-orang di sekitar.
Baca Juga : Kisah Pemilu 2014: Caleg Gagal Alami Stres, Bahkan Ada yang Bunuh Diri
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Katharina Tatik |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR