Advertorial
Intisari-Online.com – Beragam cara dilakukan untuk menurunkan berat badan pada mereka yang merasa berat badannya berlebih.
Banyak diet yang ditawarkan untuk meraih impian turun berat badan.
Sayangnya, beberapa orang yang melakukan diet, setelah berhasil menurunkan berat badannya, tiba-tiba berat badannya kembali naik.
Berat badan yang gambang turun lalu naik kembali sering disebut diet yoyo.
Baca Juga : Mau Turunkan Berat Badan Tanpa Asupan Nasi, Ini Makanan Penggantinya!
Kondisi itu misalnya kita kehilangan 7 kilogram berat badan setelah diet ketat, lalu beberapa bulan naik lagi dengan jumlah lebi besar.
Mayoritas orang mengalami diet yoyo karena mereka menjalani diet populer, entah itu diet keto, diet puasa, atau diet OCD, lalu berhasil turun berat badan secara drastis.
Sayangnya, pola makan dietnya itu tidak bisa terus dilanjutkan karena pada umumnya diet populer memang sulit dilakukan dalam jangka panjang.
Akibatnya kita akan kembali ke kebiasaan lama dan malah bertambah gemuk.
“Saat berat badan turun, kita kehilangan lemak dan otot."
"Namun, saat bobot naik kembali, yang bertambah kebanyakan hanya lemak, bukan otot."
"Jadi akan lebih sulit ketika kita berusaha untuk menurunkan bobot lagi,” kata dokter gizi Bonnie Taub-Dix.
Baca Juga : 'Hanya' Bermodal Instagram, Wanita Ini Berhasil Turunkan Berat Badan Hingga 45 Kg
Ia menjelaskan, otot lebih efisien dalam membakar kalori dan kehilangan beratnya, dibandingkan lemak.
Diet yoyo bukan cuma memengaruhi berat badan, tapi juga kesehatan tubuh secara umum. Ada beberapa efek negatif dari diet ini yang perlu diketahui:
Gula darah turun terlalu banyak
Diet ketat seringkali mewajibkan kita melewatkan satu waktu makan dan menghindari satu kelompok makanan, misalnya karbohidrat.
Hal ini akan menyebabkan gula darah turun dan berpengaruh pada nafsu makan dan ketidakseimbangan nutrisi.
Hormon lapar akan lebih tinggi dan membuat kita makan berlebihan.
Pengaruh ke jantung
Berpantang pada satu kelompok makanan ternyata buruk bagi jantung.
Hal ini karena kita jadi kekurangan nutrisi tertentu.
Misalnya saja pada diet keto yang memiliki pola makan rendah karbohidrat.
Akibatnya kita akan kehilangan nutrisi dari sayuran, buah, dan juga gandum utuh.
Baca Juga : Pria Ini Turunkan Berat Badannya Hingga 81 Kilogram dengan Rutinitas Aktivitas Tubuh
Level energi rendah
Anemia merupakan kondisi yang sering ditemukan pada orang yang diet ketat.
Gejala utamanya adalah lemah dan kelelahan, sulit konsentrasi, dan detak jantung lebih cepat.
Mengganggu tidur
Pergi tidur dalam kondisi perut kosong memang bikin kita susah tidur.
Di lain pihak, mengasup banyak karbo sebelum tidur juga berdampak sama.
Semakin kita sulit tidur, makin banyak tubuh memproduksi hormon stres (kortisol).
Gangguan pencernaan
Normalnya, usus kita adalah rumah bagi tiriliunan bakteri sehat yang berfungsi dalam menjaga daya tahan tubuh sampai mengatur metabolisme.
Namun, diet yoyo akan menyebabkan ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat. (Lusia Kus Anna)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Berat Badan yang Gampang Naik Turun Tak Menyehatkan"
Baca Juga : Diet Pepaya Memang Ampuh Turunkan Berat Badan, Tapi Orang dengan Kondisi Ini Justru Tak Boleh Mengonsumsinya