Hal ini langsung mengejutkan para penjaga di pusat penitipan anak itu.
Mereka dengan cepat membawanya ke klinik di Kupang di mana ia masih bernapas dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Baling.
Sayangnya, ketika bayi itu tiba di rumah sakit, ia dinyatakan meninggal di tempat kejadian.
Pemeriksaan pendahuluan menunjukkan bahwa tidak ada luka atau memar di tubuhnya.
Sementara itu, orang tua Fawwaz mengatakan bahwa mereka sangat terpukul dengan kehilangan putra bungsu mereka tetapi menerima kematiannya.
Munirah Abd. Rahman (38) mengatakan bahwa dia sedang mengajar di sekolah ketika kejadian itu terjadi dan tidak mendengar telepon berdering.
Dia mengatakan bahwa dia telah mengirim keenam anaknya ke tempat penitipan anak yang sama tanpa masalah sebelumnya.
Ia kemudian diberitahu tentang kematian anak bungsunya oleh salah satu rekannya.
Rupanya, pusat penitipan anak telah memanggil rekannya ketika mereka tidak bisa menghubungi Munirah..
Baca Juga : Sembari Mengajar, Dosen Ini Juga Jadi Pengasuh Bayi Muridnya, Alasannya Sungguh Bijak
Source | : | nakita.grid.id |
Penulis | : | Katharina Tatik |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR