Misalnya, cedera ketika berolahraga.
"Seperti badminton, di tangan ada saraf kecil yang digunakan, bengkak, terjepit sarafnya, tangan enggak bisa digunakan," kata Manfaluthy.
Meski begitu, dokter yang juga berpraktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo itu menuturkan, saat ini mulai banyak anak yang menunjukkan gejala neuropati karena gawai. Apalagi, saat ini banyak orangtua sudah memperkenalkan gawai pada anak sejak dini.
"Mulai banyak. Biasanya tangan ngeluh kesakitan. Tapi tingkatnya masih ringan. Diobati dan kita edukasi apa yang harus dilakukan," tuturnya.
Neuropati bisa dicegah lebih parah dengan melakukan deteksi dini. Ketika sudah melihat gejala neuropati, segera cek ke dokter.
Selain itu, lakukan olahraga rutin dan peregangan. Jangan lupa untuk mengkonsumsi vitamin neurotropik untuk menurunkan gejala neuropati.
Menurut Manfaluthy, konsumsi vitamin neuritropik bisa mengurangi risiko neuropati hingga 63 persen.
"Ini diketahui dari hasil penelitian kami. Bisa menurunkan gejala neuropati sampai 63 persen dengan waktu konsumsi minimal dua minggu. Makin lama semakin menurun," kata dia.
(Nabilla Tashandra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "'Gadget' Bisa Picu Kerusakan Saraf, Apa Gejalanya?".
Baca Juga : Wahai Pecandu Gadget, Wanita Ini Diceraikan Suami di Malam Pertama Karena Sibuk Main Ponsel
Artikel ini adalah bagian dari kampanye #pedulitubuhmu yang dibuat Intisari. Nantikan infografis-infografis menarik berisi fakta-fakta kesehatan di akun Instagram @pedulitubuhmu.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR