Advertorial

Seorang Ibu Bunuh Diri karena Depresi Pascamelahirkan: Kenali Gejala Depresi Pascamelahirkan, Sebelum Terlambat

Ade S

Editor

Seorang ibu bunuh diri karena alami depresi pascamelahirkan tanpa sempat menyadari bahwa dirinya mengalami kondisi tersebut.
Seorang ibu bunuh diri karena alami depresi pascamelahirkan tanpa sempat menyadari bahwa dirinya mengalami kondisi tersebut.

Intisari-Online.com - Bunuh diri yang dilakukan oleh Allison Goldsteinakibat depresi pascamelahirkan sungguh mengejutkan banyak pihak terutama orang-orang yang mengenalnya.

Sebab, di dunia maya banyak orang yang justru dengan hidup yang dimilikinya. Hidupnya terlihat "sempurna".

Dia terlihat bahagia dan sehat, dengan pekerjaan yang baik, suami yang penuh kasih, dan bayi perempuan yang cantik.

Namun, faktanya, dia menderita depresi pasca melahirkan yang bahkan tak sempat dia sadari hingga maut menjemputnya.

Baca Juga : Kisah Tragis Seorang Ibu, Bunuh Diri Setelah 'Kalah' Melawan Depresi Pascamelahirkan

Ya, depresi pascamelahirkan memang sebuah hal yang dapat terjadi. Sayangnya, kerap kali seorang ibu, juga orang-orang di sekitarnya, tidak menyadarinya.

Laman WebMD memuat jika hampir 10 persen ibu setelah melahirkan mengalami depresi pascamelahirkan.

Jika tak segera ditangani, depresi pascamelahirkan dapat memicu hal berbahaya seperti yang dilakukan Wartini pada anaknya.

Kenali depresi pascamelahirkan, berikut enam tanda-tandanya.

Baca Juga : Dinyatakan Meninggal, Wanita Ini Justru Masih Bisa Melahirkan Bayi 3 Bulan Setelah Kematiannya

1. Merasa sedih melihat Si Kecil

Wajar bagi wanita usai melahirkan mengalami suasana hati yang kurang baik usai melahirkan.

Terutama pada dua minggu pertama setelah Si Kecil lahir.

Normalnya setelah itu ibu akan merasa lebih baik dan lebih berenergi untuk beraktivitas.

Akan tetapi jika ibu masih merasa sedih tiap melihat Si Kecil bahkan berminggu-minggu setelahnya, ibu perlu waspada.

Maka hal itu bisa jadi bukan sekadar kehilangan semangat.

2. Dihantui rasa bersalah dan ketakutan

Menjadi orangtua memang bukan pekerjaan mudah, apalagi jika ibu baru pertama kali memiliki buah hati.

Baca Juga : Putrinya Lahir Tanpa Rahim, Nenek Berusia 55 Tahun Bersedia Mengandung dan Melahirkan Cucunya Sendiri

Rasa lelah dan jenuh itu wajar muncul, tetapi semakin sering ibu merasa bersalah dan tertekan karena menjadi orang tua, maka itu bisa menjadi gejala depresi pascamelahirkan.

Merasa tak cukup baik maupun tak puas atas apa yang ibu lakukan untuk Si Kecil hingga muncul rasa sedih yang intens juga bisa menjadi gejala depresi.

Ibuyang terus merasa takut tak bisa menjadi orangtua yang baik juga sebaiknya waspada.

Rasa takut menjadi orangtua yang tak kunjung hilang merupakan kondisi yang perlu dikonsultasikan ke dokter atau psikolog.

3. Kehilangan minat pada kegemaran

Tiap orang memiliki kegemaran maupun hobi berbeda.

Ibu mungkin senang menonton drama komedi, atau gemar camilan pedas.

Atau sebelum melahirkan, ibu senang melakukan olahraga tertentu.

Baca Juga : Kapan Sebaiknya Berhubungan Intim Setelah Melahirkan?

Memang ketika telah menjadi orang tua ada beberapa hal yang perlu dikorbankan, termasuk kegemaran.

Akan tetapi saatibumendapat kesempatan melakukan hal-hal yang dulu ibu sangat senangi dan tak terasa menyenangkan lagi, ini bisa menjadi tanda awal depresi.

Segera konsultasikan ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

4. Kesulitan membuat keputusan

Ketika kita merasa lelah, memang sulit untuk berpikir jernih.

Apalagi ketika dihadapkan dengan beberapa masalah, tentunya semakin sulit untuk mengambil keputusan.

Namun yang perlu ibu waspadai ialah, ketika ibu tak bisa mengambil keputusan atas hal-hal sederhana.

Seperti apakah sudah waktunya bangun dari tempat tidur, kapan waktunya mandi, atau apakah sudah waktunya untuk mengganti popok Si Kecil.

Hal-hal ini bisa menjadi tanda awal depresi pascamelahirkan.

5. Berubahnya pola tidur

Tak mungkin ibu tidak mengalami perubahan pola tidur setelah kelahiran Si Kecil.

Bangun dini hari, tapi tetap harus beraktivitas di pagi hari, perubahan pola tidur ini bukan hal asing.

Wajarnya ibu bisa beristirahat ketika Si Kecil tidur siang atau sore.

Saat ibu mengalami kesulitan untuk istirahat sejenak, atau justru terus-menerus tidur, ini perlu ibu waspadai.

6. Dorongan melukai diri sendiri

Kedatangan Si Kecil ke dunia seharusnya menjadi berkah dan mengundang rasa bahagia yang meluap.

Lantas alih-alih rasa bahagia yang muncul, jika ibu memiliki pikiran untuk menyakiti Si Kecil, segeralah berkonsultasi pada dokter atau psikolog.

Munculnya keinginan untuk bunuh diri atau melukai Si Kecil maupun diri sendiri merupakan tanda serius dari depresi pascamelahirkan.

Jika tak segera ditangani, maka dampaknya bisa fatal.

Aritkel ini sudah tayang di Nakita.Id dengan judul "Kubur Bayinya Hidup-hidup, Wanita Ini Diduga Depresi, Kenali Gejala Depresi Pascamelahirkan".

Baca Juga : Penelitian: Wanita yang Pernah Melahirkan Secara Caesar Masih Bisa Melahirkan Secara Normal di Kemudian Hari

Artikel Terkait