Advertorial

Sulit Dihindari dari Kehidupan Sehari-hari, Inilah 12 Benda yang Juga Andil Merusak Lingkungan

K. Tatik Wardayati
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Sampah plastik menjadi masalah tersendiri bagi kita. Rasanya kita tidak bisa hidup tanpa bahan yang merusak lingkungan, seperti berikut ini.
Sampah plastik menjadi masalah tersendiri bagi kita. Rasanya kita tidak bisa hidup tanpa bahan yang merusak lingkungan, seperti berikut ini.

Intisari-Online.com – Sudah dimulai di awal bulan Maret lalu, gaya hidup tanpa plastik yang gencar digaungkan, di mana pusat perbelanjaan tidak lagi menyediakan kantong plastik untuk berbelanja.

Ya, kita semua pasti sudah tahu, bahwa penggunaan plastik yang berlebihan akan berdampak buruk pada lingkungan.

Meski tidak mudah hidup tanpa plastik, karena kita selalu berhubungan dengan benda-benda yang terbuat dari bahan itu.

Mulai dari tas kresek, sedotan, botol dan gelas minuman, kemasan makanan, semuanya dari plastik.

Baca Juga : Seekor Paus Mati, di Dalam Perutnya Ditemukan 40 Kg Kantong Plastik yang Membuatnya Dehidrasi dan Kelaparan hingga Mati

Dibutuhkan komitmen dan kedisiplinan yang tinggi untuk mengurangi pemakaian plastik, agar bumi menjadi tempat yang lebih sehat dan bersih.

Bahkan, tanpa kita sadari ada banyak barang mengandung plastik yang kerap kita gunakan sehari-hari, dan turut menyumbang kerusakan lingkungan.

Berikut ini bahan-bahan yang ikut menyumbang kerusakan lingkungan, seperti dilansir dari laman Reader’s Digest.

Styrofoam

Baca Juga : Ternyata Bukan Hanya Kantong Kresek, 5 Bahan Ini Juga Mengandung Plastik, Termasuk Pembalut Wanita

Banyak kota mulai melarang penggunaan styrofoam yang biasanya digunakan sebagai wadah bungkus makanan atau minuman.

Styrofoam mengandung plastik berbasis minyak bumi yang disebut busa polystyrene. Saat terkena sinar matahari dan angin, styrofoam tak akan bisa terurai.

Dibutuhkan satu juta tahun untuk membuat benda ini terurai. Item ini justru menjadi potongan-potongan yang sering dikonsumsi satwa liar yang tentunya sangat berbahaya karena bersifat karsinogen-nya.

Botol kaca

Baca Juga : 15 Kebiasaan yang Bikin Tubuh Lebih sehat, Salah Satunya Memakai Kacamata Hitam

Badan Perlindungan Lingkungan menyebut, botol kaca juga membutuhkan satu juta tahun agar bisa terurai.

Daur ulang adalah pilihan yang sangat tepat untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, energi yang digunakan untuk membuat botol baru bisa dimanfaatkan untuk menyalakan bola lampu 100 watt selama empat jam.

Jadi, pilihlah barang-barang yang bisa didaur ulang sebelum membuangnya. Atau, kita bisa meletakkan di tempat sampah khusus daur ulang.

Wadah ziplock

Baca Juga : Mulai 1 Maret Kantong Plastik Sudah Berbayar, Ternyata Ini Bahaya Plastik Bagi Kesehatan

Plastik zipper atau wadah ziplock memang berguna untuk menyimpan barang-barang. Namun, penggunaan item ini juga berbahaya bagi bumi sama dengan penggunaan kantong kresek.

Plastik ini hanya berakhir sebagai limbah yang bisa mencapai sungai dan laut. Celakanya, item ini seringkali masuk ke dalam perut burung laut dan ikan.

Plastik ini juga memerlukan waktu 500-1.000 tahun agar bisa terurai.

Botol plastik

Baca Juga : Mengenal Sea Squirt, Hewan Kecil Elastis yang Menyerap Polusi Plastik Lautan

Meskipun tidak cukup tahan lama seperti kantong plastik, botol-botol juga memerlukan 450 tahun untuk terurai.

Barang ini tentu bisa mencemari lautan, menyebarkan partikel plastik yang berbahaya dan mengubah ekosistem laut.

Daripada membuangnya, lebih baik daur ulang botol plastik demi menyelamatkan kehidupan di laut.

Atau, kita memakai botol minum yang bisa dipakai berkali-kali.

Baca Juga : Squirmy Mealworms, Cacing Pelahap Plastik dan Styrofoam, Hancurkan Sampah Plastik Bak Palu Godam

Kaleng minuman

Kaleng kemasan minuman biasanya terbuat dari alumunium.

Namun, bukan berarti memilih minuman dalam kemasan kaleng tak akan membahayakan lingkungan.

Meski mudah didaur ulang dan membutuhkan lebih sedikit energi untuk pembaruan daripada mengekstraksi dari tanah, kebanyakann kaleng minuman ini hanya berakhir di tempat pembuangan sampah. Barang ini memerlukan waktu 200 tahun untuk terurai.

Baca Juga : Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Kita Minum Lebih dari 1 Minuman Kaleng Sehari

Kartrid tinta

Label beracun pada katrid tinta mungkin telah memberi petunjuk kepada kita tentang kemungkinan kerusakan lingkungan karena item ini.

Katrid tinta jika bocor dapat membuat membuat tanah dan air tanah tercemar bahan kimia berbahaya.

Popok sekali pakai

Baca Juga : Bayi 4 Bulan Ini Tewas karena Popoknya Tak Diganti Selama 9 Hari Lebih, Bahkan Ada Belatung di Tubuhnya!

Setiap tahun, orang Amerika Serikat membuang 20 miliar popok — baik yang digunakan pada bayi maupun lansia.

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan, angka tersebut menyumbang kenaikan limbah hingga 3,5 juta ton.

Celakanya, popok sekali pakai ini membutuhkan waktu 500 tahun untuk terurai. Nah, selama waktu itu, terjadi pelepasan bahan kimia beracun ke udara yang kita hirup dan air yang kita minum.

Bahkan, di AS saja, 200.000 pohon setahun ditebang hanya untuk membuat popok sekali pakai.

Baca Juga : Ternyata Masker Wajah Jadi Salah Satu Penyumbang Sampah Terbesar di Dunia

Tampon dan pembalut wanita

Rata-rata wanita menggunakan 11.000 tampon sekali pakai atau pembalut seumur hidupnya, yang hampir semuanya mengandung plastik.

Selain di bagian bungkus, beberapa tampon mengandung plastik di bagian aplikator atau bantalan dalam kemasan.

Semua itu butuh waktu lama agar terurai, sekitar enam bulan untuk tampon dan 25 tahun untuk aplikator.

Baca Juga : Ternyata Bukan Hanya Kantong Kresek, 5 Bahan Ini Juga Mengandung Plastik, Termasuk Pembalut Wanita

Atau, bisa termakan oleh biota laut sebelum terurai. Selain itu, pembalut wanita juga perlu waktu 800 tahun agar terurai.

Ada banyak altrnatif pembalut ramah lingkungan yang kini bisa kita pakai.

Karet sol sepatu

Karet berasal dari getah pohon yang berwarna putih seperti susu (lateks). Meski berasal dari bahan alami, bukan berarti karet bia diurai dengan cepat.

Baca Juga : Ini yang Terjadi Dengan Tubuh Saat Kita Menelan Permen Karet

Faktanya, sol sepatu bot berbahan karet dan jenis sepatu lainnya membutuhkan waktu hingga 80 tahun untuk terurai.

Baterai

Berapa pun daya baterai, saat habis tetap saja berakhir di tempat sampah. Tentu saja ini berkontribusi pada pencemaran lingkungan.

Baterai membutuhkan waktu 100 tahun agar terurai. Selain itu, baterai yang bocor dapat mencemari lingkungan dengan bahan kimia beracun.

Baca Juga : 7 Penyebab Baterai Ponsel Cepat Boros, Salah Satunya Banyak Menelpon

Itu sebabnya, Badan Perlindungan Lingkungan menyarankan penggunaan baterai daur ulang.

Kulit

Produk berbahan kulit disukai banyak orang karena daya tahan dan keindahannya. Banyak orang berpikir kulit tak akan menyumbang pencemaran lungkungan.

Nyatanya, proses penyamakan untuk meningkatkan daya tahan meterial membuat kulit butuh watu 50 tahun agar terurai.

Baca Juga : 14 Berita Kesehatan Terpercaya yang Ternyata Hoaks, dari Lele Pemicu Kanker Hingga Kerupuk Mengandung Plastik

Kertas

Sayangnya, tak semua kertas mudah terurai. Saat kita meletakkannya di tempat sampah, kertas butuh waktu setidaknya lima bulan agar kembali menjadi bubur kertas.

Selain itu, beberapa kertas bekas, seperti majalah atau koran, mengandung bahan kimia beracun yang juga bisa mencemari lingkungan. (Ariska Puspita Anggraini) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dari Popok hingga Sol Sepatu, 12 Benda yang Ikut Merusak Lingkungan".

Artikel Terkait