Tarrant telah melakukan perjalanan melalui Eropa dan Asia pada 2011 sebelum berakhir di Selandia Baru.
Dia memilih Selandia Baru sebagai tempat pertumpahan darah, karena ingin menunjukkan bahwa tidak ada satupun tempat di dunia ini yang aman.
Selandia baru sendiri adalah, sebuah negara yang tumbuh damai dan sangat jarang sekali terjadi konflik di sana.
Sampai disebutkan bahwa polisi di sana tidak pernah membawa senjatanya karena terlalu damai.
"Saya pikir sesuatu pasti telah berubah dalam dirinya selama bertahun-tahun bepergian ke luar negeri," ujar mantan koleganya yang tidak diungkapkan identitasnya.
"Aku benar-benar tidak percaya seorang yang mungkin kuhubungi sehari-hari dan berbagi percakapan mampu melakukan sesuatu seekstrem ini," tambah pria tersebut.
Pria tersebut juga menceritakan bagaimana ayah Tarrant, Rodner meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan asbes, ketika Tarrant masih duduk di bangku sekolah menengah.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Source | : | Daily Mirror |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR