Sensitif terhadap garam
Hipertensi adalah kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh faktor genetik (keturunan) dan gaya hidup.
Meski penelitian telah membuktikan bahwa garam dapur adalah salah satu faktor utama pemicu hipertensi dari segi gaya hidup, risikonya berbeda-beda pada setiap orang.
Para ahli menemukan bahwa beberapa orang mungkin baik-baik saja meski pola makannya tinggi garam. Namun, ada juga yang mengalami tekanan darah tinggi atau perut kembung kalau kebanyakan garam.
Kondisi yang disebut sensitif terhadap garam ini bisa dialami siapa pun, baik punya hipertensi atau tidak.
Sensitif terhadap garam adalah kondisi yang diwariskan dari keluarga. Orang dengan kondisi ini perlu memantau asupan garamnya secara cermat.
Selain faktor keturunan, ada lagi hal-hal yang menentukan bagaimana tekanan darah bereaksi terhadap garam.
- Jenis kelamin: Perempuan lebih banyak mengalami sensitivitas pada garam dibanding laki-laki.
- Usia: Orang di atas 45 tahun mungkin lebih sensitif terhadap garam.
- Obesitas.
- Punya kondisi medis: Hipertensi, diabetes, dan penyakit ginjal kronis bisa meningkatkan risiko sensitif terhadap garam.
Menurut American Heart Association, lebih dari 50 persen orang hipertensi sensitif terhadap garam.
Bahkan, 1 dari 4 orang dengan tekanan darah normal sebetulnya sensitif terhadap garam dan berisiko mengalami hipertensi akibat pola makan zaman sekarang yang tinggi garam.
Apakah cuma garam tersangkanya?
Kita tak bisa hanya menuduh garam menyebabkan hipertensi.
Menurut penelitian dalam jurnal Open Heart, konsumsi gula berlebih juga bisa bikin tekanan darah melonjak naik.
Baca Juga : Terungkap! Inilah Isi dari Lubang Besar Belize, Salah Satu Misteri Laut Terbesar di Dunia
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR