Advertorial

Jangan Banyak-banyak Makan Daging, Atau Kesehatan Hati Anda Bisa Terganggu

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

ahukah Anda jika sebaiknya jangan terlalu banyak-banyak makan daging?
Orang yang banyak makan protein hewani memiliki risiko menimbun lemak.
ahukah Anda jika sebaiknya jangan terlalu banyak-banyak makan daging? Orang yang banyak makan protein hewani memiliki risiko menimbun lemak.

Intisari-Online.com - Tahukah Anda jika sebaiknya jangan terlalu banyak-banyak makan daging?

Orang yang banyak makan protein hewani memiliki risiko menimbun lemak berlebih.

Hal ini kemudian dapat memunculkankemungkinan menderitapenyakit hati, dibanding mereka yang mengonsumsi sumber protein dari sayuran.

Dilansir dari Channelnewsasia.com, para peneliti di Rotterdam, Belanda, berfokus pada apa yang dikenal sebagai penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD).

Baca Juga : Begadang Sambil Main Ponsel pada Tengah Malam, Pria 19 Tahun Ini Berakhir dengan Penyakit Mengerikan

Penyakit itu biasanya dikaitkan dengan obesitas dan kebiasaan makan tertentu.

Untuk studi saat ini, para peneliti memeriksa data dari kuesioner diet dan scan lemak hatipada 3.882 orang dewasa yang rata-rata berusia 70 tahun.

Pemindaian menunjukkan 1.337 peserta, atau 34 persennya menderita NAFLD.

Termasuk 132 orang dengan berat badan normal dan 1.205 yang kelebihan berat badan.

Baca Juga : Ani Yudhoyono Idap Kanker Darah: Teknik Dry Cleaning Ternyata Bisa Jadi Pemicu Kanker Darah, Pakaian dan Sepatu Sarananya

Orang dengan berat badan berlebih yang mengonsumsi protein hewani paling banyak adalah 54 persen.

Mereka ini adalah yang paling mungkin mengidap hati berlemak daripada mereka yang lebih sedikit makan daging.

"NAFLD tidak tergantung pada faktor sosiodemografi, gaya hidup,dan metabolisme," kata penulis penelitian senior Dr. Sarwa Darwish Murad, seorang hepatologis di Pusat Medis Universitas Erasmus MC di Rotterdam, Belanda.

Peserta yang bersih dari hati berlemak mengkonsumsi rata-rata 2.052 kalori sehari.

Sedangkan mereka dengan hati berlemak mengkonsumsi 1.996 kalori per hari.

Mereka yang mengidap hati berlemak juga mendapat lebih banyak kalori total dari protein.

Baca Juga : Ani Yudhoyono Terkena Kanker Darah: Ini 5 Gejala Leukemia yang Sering Diabaikan, Salah Satunya Memar

Yakni sekitar 16 persen dibanding dengan mereka yang bersih dari hati berlemak dengan tambahan kalori 15,4 persen.

Konsumsi sayuran dari dua kelompok tersebut terbukti serupa, sedangkan konsumsi akan daging menyumbang perbedaankadar protein.

Pada manusia normal kebanyakan memang memiliki kadar lemak di hatinya.

Namun dapat dikatakan mengidap penyakit hati berlemak ketika lebih dari 5 persen berat hati terdiri dari lemak.

Baca Juga : Jumlah Utang Amerika Serikat Terus Membengkak, Hampir 60 Kali Lipat Lebih Besar dari Utang Indonesia

Minum minuman beralkohol berlebihan juga dapat merusak hati dan menyebabkan penumpukan lemak.

Kondisi tersebut dikenal sebagai hati berlemak alkoholik.

Tetapi bahkan ketika Anda tidak minum banyak, Anda masih dapat mengembangkan penyakit hati berlemak non-alkohol.

Temuan ini sekaligus menambah bukti bahwa kebiasaan makan sehat dapat meminimalkan risiko penyakit hati berlemak.

Baca Juga : Bukan Jorok, Mandi Satu Kali Sehari Justru Baik Untuk Kesehatan Tubuh

Daging olahan sangat tidak sehat karena menimbulkan peradangan yang disebut resistensi insulin.

Jadi Anda harus membatasi daging merah dan olahan.

Tak hanya itu, akan lebih baik bagi Anda untuk mengkonsumsi lebih banyak ikan dan mengikuti diet Mediterania.

Diet Mediterania kaya akan biji-bijian, ikan, protein tanpa lemak, sayuran dan minyak zaitun.

Paling-paling, orang harus makan daging merah tidak lebih dari sekali atau dua kali seminggu.

Sementara daging olahan harus dihindari.

Baca Juga : Gemuk Itu Seperti Penyakit Menular: Anda akan Gemuk Jika Dikelilingi Orang Gemuk

Artikel Terkait