Dokter juga mengatakan bahwa kemungkinan besar aku bisa sembuh karena penyakitku masih dini. Selama tiga bulan sejak itu, aku dirawat inap di sana. Selama itu pula, aku tidak masuk sekolah.
Untung, sekolah memberikan kebijakan khusus padaku. Namun, sebelum memulai pengobatan selama tiga bulan, aku pulang selama satu hari untuk ikut ujian sekolah.
Guruku datang ke rumah dan aku mengerjakan soal ujian itu. Waktu itu, setelah sekolah tahu penyakitku, aku diberi pilihan, apakah ingin menjalankan ujian itu atau tinggal kelas. Aku memilih ujian, terserah bagaimana hasilnya.
Baca Juga : Leukemia Seperti yang Diderita Anak Denada Bisa Dipicu Oleh Makanan Ini
Setelah ujian, aku kembali berangkat ke RSCM untuk menjalani pengobatan. Untuk menegakkan diagnosa, aku harus menjalani Bone Morrow Puncher (BMP) alias bor sumsum tulang belakang untuk mengetahui berapa persen cell blast dari kanker yang kuderita.
Aku harus menjalani delapan kali tusukan di tulang belakang, hanya dengan bius lokal. Proses inilah yang membuatku ngeri menghadapi kanker. Rasanya sangat sakit.
Awalnya, seluruh keluargaku mendampingiku di kamar tindakan saat tusukan pertama. Lantaran tak tega melihatku kesakitan dan meronta, lama-kelamaan hanya tinggal kakek dan bapakku saja di dalam ruangan, memegangiku sekuat tenaga.
Saat itu, aku masih menyangkal penyakitku dan semua rasa takut akan kanker kurasakan. Namun, setelah dua minggu kujalani di rumah sakit, pelan-pelan aku mulai menerima kondisiku. Saat itu, teman-teman sekolahku datang menjenguk dengan masih mengenakan seragam.
Baca Juga : Putri Denada Terserang Leukemia: Begini Antisipasi Tepat untuk Menangkal Leukemia
Ketika mereka pulang, aku menangis sedih. Ingin rasanya ikut pulang dan bersekolah lagi. Di situlah muncul motivasiku untuk sembuh.
Aku mulai berpikir apa yang harus kulakukan. Agar tidak bosan menjalani pengobatan selama di RS, setiap pagi aku menunggu-nunggu waktunya minum susu, agak siang aku menunggu snack, siang menunggu menu makan siang datang, dan seterusnya.
Membuat kalender pengobatan
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR