Advertorial
Intisari-Online.com – Wanita ini, Jennifer Still, rupanya telah berjanji pada dirinya sendiri untuk mulai menurunkan berat badannya.
Saat itu ia sudah merasa tidak sehat dan berat badannya itu pun tidak membuatnya bahagia.
Pada awal 2018, ia membuat janji yang sebelumnya sudah dibuatnya mungkin 100 kali sepanjang hidupnya.
Namun, kali itu ia tak sekadar berjanji. Bahkan, Jennifer berhasil menurunkan berat badan hingga sekitar 54,4kg.
Baca Juga : Menurut Penelitian, Mengkonsumsi 'Tanah Liat' Terbukti Ampuh Untuk Menurunkan Berat Badan, Kok Bisa?
Semakin dekat dengan target berat badan idealnya. Ia merasa bahagia dan merasakan banyak perubahan dalam dirinya.
Menikmati belanja pakaian
Keuntungan ini mungkin kecil bagi sebagian orang, namun menjadi hal yang membahagiakan bagi Jennifer.
Jennifer pernah merasakan berbobot sampai 145kg yang membuatnya amat membenci belanja pakaian.
Menurutnya, baju-baju plus size sangatlah buruk. Banyak yang tak berlengan, berbentuk seperti kantong cemilan kentang dan sering disertai kalimat penyemangat yang konyol, seperti live, laugh, love (jalani, tertawa dan cintai).
Baca Juga : Inilah Cara Cepat dan Mudah Menurunkan Berat Badan Secara Alami
"Tidak pernah ada yang terasa pas. Jika ada pun, pakaian itu akan membuatku seperti nenek-nenek. Itu yang terparah," kata dia.
Namun hal itu tak lagi dirasakannya. Dari ukuran 24 (US), kini ukurannya menjadi 14. Saat ini ia sangat senang melihat dirinya menggunakan baju yang akan dibelinya dan ia punya banyak pilihan.
Sebetulnya, ia tak percaya bahwa seseorang harus bertubuh kecil untuk menemukan pakaian yang tepat untuk mereka.
"Industri mode harus mulai membuat pakaian yang stylish untuk semua ukuran," kata dia.
Baca Juga : Jika Ingin Menurunkan Berat Badan, Berapa Banyak Konsumsi Karbohidrat yang Layak?
Semangat olahraga
Perubahan pola makan hingga mampu menurunkan berat badan sangat memengaruhi pola olahraga Jennifer di gym.
Semakin keras ia berjuang, ia semakin mampu dan mencintainya. Jennifer mengaku pernah hanya bisa menaiki sepeda statis selama 10 menit.
Saat ini, ia mampu berlari, melakukan kelas spin, bahkan melakukan stairclimber dalam waktu lama lima kali seminggu.
Baca Juga : Jalan Kaki Saja Tidak Cukup untuk Menurunkan Berat Badan, Lengkapi dengan Ini
"Aku senang menantang diri dan tubuhku sendiri untuk melihat sejauh mana aku mampu," ujarnya.
Punya banyak energi
Ketika berat badannya berlebih, Jennifer merasa dirinya mudah lelah. Hal itu utamanya karena pola makan yang tidak sehat, antara lain ia sering membawa pulang makanan dan menyukai makanan tinggi gula.
Ia tetap mengonsumsi sayur-sayuran, makan sehat dan memasak sendiri, namun tidak terlalu sering.
Jennifer mampu menurunkan berat badannya lewat diet Keto dan ia merasa akan melanjutkannya karena senang dengan efek yang dirasakan tubuhnya.
Baca Juga : 5 Mitos Seputar Menurunkan Berat Badan ini Jangan Mudah Kita Percaya
Menyingkirkan makanan bertepung dan bergula tinggi, diet Keto menuntut dirinya untuk memenuhi piring makan dengan lemak sehat, protein sehat dan sayur-sayuran.
Dikombinasikan dengan penurunan berat badannya, ia merasa mampu terus meningkatkan energi.
Jennifer merasa dirinya tidak lagi merasa lesu setelah bekerja sepanjang hari. Kelelahan terkadang memang hal biasa ketika hari-harinya sangat sibuk, namun tidak lagi seperti dulu.
Perbedaan perlakuan
Jennifer tidak meyakini hal ini sebagai sesuatu yang positif, karena seharusnya perlakuan tidak dibedakan berdasarkan penampilan.
Baca Juga : Mau Menurunkan Berat Badan? Inilah 5 Program Diet Populer Berikut Kelebihan dan Kekurangannya
Namun, ia baru menyadari adanya perubahan setelah berat badannya berubah. Ketika berat badannya masih seperti dulu, ia bahkan sering melihat orang menatapnya ketika makan di restoran atau bereaksi tak menyenangkan ketika dirinya lewat.
Hal itu mungkin bukan karena berat badan namun ia tetap merasa khawatir karena pengalaman membuatnya berpikir demikian.
Menurutnya sudah bukan rahasia jika kita hidup di lingkingan di mana banyak orang memperlakukan orang-orang gemuk berbeda.
Saat ini, ia punya ukuran tubuh yang lebih ideal dan merasa diperlakukan berbeda oleh orang-orang di sekitarnya.
Lebih banyak menggunakan kaki
Karena memiliki lebih banyak energi, Jennifer merasa lebih sering menggunakan kakinya untuk berkegiatan.
Dimulai dengan aktivitas sederhana seperti mengajak anjing peliharaannya berjalan-jalan, pergi ke pusat kebugaran, beraktivitas di sekitar rumah, atau pergi belahan dunia lain.
Ia merasa kakinya lebih ringan untuk melangkah dan ia akan terus berjalan lebih banyak karena merasa nyaman.
Jagoan di dapur
Saat ini makanan rendah kalori bisa dengan mudah kita beli di supermarket atau pesan online.
Namun bisa saja makanan tersebut justru tidak sehat sehingga tujuannya akan sulit tercapai.
Jennifer pun memutuskan untuk kembali ke hobi lamanya, memasak. Selain bisa mengontrol bahan-bahan yang dipakai, cita rasanya juga bisa disesuaikan dengan keinginan.
Baca Juga : Mau Menurunkan Berat Badan Tanpa Diet? Ini Caranya, Nomor 2 Sering Kali Kita Abaikan
Terinspirasi untuk terus bekerja keras
Pada akhirnya, perjalanan tersebut bukanlah akhir bagi Jennifer. Karena tak sedikit orang yang berat badannya kembali naik, maka ia bekerja keras untuk terus mempertahankannya.
Mulai dari menerapkan pola hidup sehat secara konsisten, tidak hanya bisa terus menurunkan berat badan tapi ia juga bisa membangun kekuatan dan memupuk kecintaannya terhadap fitness.
"Usahaku sudah membawaku sejauh ini. Jadi aku ingin terus menginspirasi dan menyemangati diri," ucapnya. (Nabilla Tashandra)
Baca Juga : Tata Ruang Rumah Dapat Membuat Gemuk, Berikut 6 Tips Menurunkan Berat Badan dengan Mengubahnya Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berat Badan Turun 54 Kg, Gadis Ini Rasakan Banyak Perubahan Hidup".