9. Tawaif
Para tawaif dikenal sebagai seniman pertunjukan di India Utara selama abad ke-18 hingga awal ke-20. Sama seperti geisha, mereka adalah penari dan musisi.
Stigma sebagai pelaku prostitusi tak serta merta ditujukan kepadanya. Pengguna "jasa" mereka pun biasanya tak dianggap sebagai "klien", melainkan patron.
Jika mereka memiliki anak perempuan dapat meneruskan kekayaannya, juga seringkali profesinya.
Para Tawaif dilarang menikah, tetapi bisa masuk ke dalam jenis hubungan formal dengan patronnya, namun bukan sebagai istri sah.
Uniknya, sang istri dan Tawaif kerap dianggap sebagai dua sisi mata uang. Istri patron menjadi pendamping tradisional sebagai penerus garis keluarga, sedangkan Tawaif hanya memenuhi kebutuhan sensual.
(Aswab Nanda Pratama)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal 9 Praktik Prostitusi dalam Sejarah Perabadan di Dunia...".
Baca Juga : Cerita dari Gunung Kemukus: Kisah Komunitas Kecil di Tengah Ramainya Industri Prostitusi Kemukus
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR