Advertorial
Intisari-Online.com – Apakah Anda menyukai selai kacang?
Jika iya, pastikan dengan benar bahwa Anda tidak memiliki alergi terhadap selai kacang.
Jangan sampai Anda mengalami apa yang wanita ini alami.
Dilansir dari livescience.com pada Senin (7/1/2019), seorang wanita berusia 68 tahun mengaku tidak pernah memiliki alergi terhadap selai kacang atau kacang.
Baca Juga : Info Lowongan Kerja Bulog: Waktu Pendaftaran dan Syarat-syaratnya
Namun tiba-tiba, ia memiliki reaksi alergi yang parah ketika makan roti lapis berisi selai kacang.
Usut punya usut, ternyata alergi tersebut berasal dari paru-paru yang didonorkan kepadanya.
Menurut laporan yang diterbitkan pada bulan Agustus di jurnal Transplantation Proceedings, ini adalah kejadian yang sangat jarang terjadi bagi penerima transplantasi paru-paru untuk mendapatkan alergi makanan dari organ donor.
Sebab, hanya ada sekitar empat atau lima kasus di mana penerima organ mendapatkan alergi kacang dengan anafilaksis setelah transplantasi paru-paru, kata Dr. Mazen Odish, dokter perawatan kritis di University of California.
Apalagi ditambah si wanita sama sekali tidak mengalami reaksi alergi. Seperti ruam, gatal, sakit perut, hingga sesak napas.
Seperti yang kita tahu, ketika kita mengalami alergi, tubuh akan mengalami reaksi.
Nah, agar kita tidak mengalami apa yang dialami wanita ini, ayo cari tahu gejala-gejala jika kita mengalami reaksi alergi.
Ini 7 gejala jika kita alami reaksi alergi menurut American College of Allergy, Asthma and Immunology.
Ruam dan gatal
Menurut laporan kasus tahun 2004 yang diterbitkan dalam jurnal Dermatitis, ruam dan gatal adalah gejala alergi yang paling umum.
Biasanya ini dikarenakan benda-benda umum seperti debu, bulu binatang, hingga nikel.
Diketahui juga, nikel merupakan logam paling umum yang menyebabkan reaksi alergi, dan menyebabkan ruam merah, gatal, dan bergelombang.
Baca Juga : 4 Bumbu Rempah-Rempah Terbaik untuk Tingkatkan Kesehatan
Tumor kulit
Kalau gejala yang satu ini jarang tapi pernah terjadi. Biasanya dikarenakan kita melukai kulit seperti tato atau zat asing yang memicu respons imun.
Contoh kasu peneliti University of Maryland melaporkan kasus seorang pria berusia 38 tahun yang menderita tumor kulit satu bulan setelah mendapatkan tato. Kasus ini terjadi pada tahun 2008.
Lepuh, gatal-gatal, dan kulit bengkak
Ada orang yang alergi terhadap matahari dan mengalami gejala seperti lepuh, gatal-gatal, dan pembengkakan pada kulit ketika mereka terkena sinar matahari.
Menurut sebuah penelitian 2011 dari para peneliti di Jerman, sekitar 10 hingga 20 persen orang di Eropa, Amerika Serikat dan Skandinavia menderita alergi matahari.
Bintik hitam di kulit
Ruam gatal mungkin merupakan reaksi umum saat kita terkena alergi. Namun jangan menganggap remeh gejala lainnya.
Contohnya bintik hitam di kulit.
Menurut sebuah penelitian tahun 2008 yang diterbitkan dalam jurnal Dermatitis, gejala ini sering terjadi karena kita mengalami alergi terhadap pakaian kotor dan berminyak.
Baca Juga : Seberapa Siap Anda Memiliki Anak Lagi? Tanyakan pada Diri Sendiri dengan 5 Panduan Berikut
Lidah bengkak
Demam juga merupakan salah satu gejala alergi. Namun lidak bengkak cukup jarang.
Biasanya penderita mengalaminya pertama-tama akan mengalami gatal atau pembengkakan pada mulut, wajah, bibir, lidah dan tenggorokan.
Kondisi ini dikenal sebagai sindrom alergi oral dan mempengaruhi hingga sepertiga penderita alergi dan dapat terjadi kapan saja.
Pantat memerah
Kondisi ini sering disebut Sindrom Baboon. Alasannya karena pantat kita memerah dan mirip seperti pantat babon.
Biasanya alergi terjadi pada kulit, anus, alat kelamin, hingga paha bagian dalam.
Napas pendek
Gejala reaksi alergi yang terakhir adalah napas pendek. Artinya kita napas kita putus-putus. Jika alergi semakin parah, kadang kita mengalami batuk dan sesak napas.
Itulah 7 gejala jika kita alami reaksi alergi.
Baca Juga : Meski Lebih Praktis dan Disukai, Apakah Membuat Buah atau Sayuran Menjadi Jus itu Lebih Sehat?