Intisari-Online.com – Penderita kanker kelenjar getah bening (limfoma) tak lagi perlu ciut nyali.
Sebuah metode pengobatan baru sanggup meretasnya. Simak tulisan Shinta Teviningrum dan Christantiowati, Terapi Kebal Buat Limfoma, yang pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Desember 2003.
Joan Wisdish (61) tinggal bersama suaminya, David, di Beeston, dekat Nottingham, Inggris. Ibu dua anak yang sudah beranjak dewasa itu pertama kali tahu dirinya terkena limfoma (kanker kelenjar getah bening) pada 1984.
la mendapat kemoterapi pada penanganan pertama. Yang dia rasakan saat itu, "Seperti ada yang menarik bagian belakang kepala saya. Rasanya tidak stabil, tidak bertenaga. Sangat tidak nyaman."
Bisa menyeterika enam potong saputangan sudah merupakan prestasi besar baginya saat itu.
Tujuh tahun kemudian, pada 1991, kankernya "kambuh". la menjalani pengobatan yang sama.
Penderitaan serupa terulang lagi pada 1995. Ketika untuk keempat kalinya keganasan sel kanker menyerang tubuh Joan pada 1997, dokter menawarinya pengobatan kombinasi kemoterapi dengan imunoterapi.
Reaksinya, "Sungguh berbeda, saya tidak merasakan hal-hal yang tidak menyenangkan seperti sebelumnya."
Baca Juga : Dikira Kanker Getah Bening, Ternyata Benjolan di Dekat Ketiak Itu Berisi Tinta Tato
Wajar kalau Joan tidak berkeberatan mendapat terapi yang sama manakala kanker limfoma menyerang untuk kelima dan keenam kalinya pada 1999 dan di awal 2003.
Kini, "Saya banyak diundang untuk berbagi pengalaman ketika menjalani terapi itu. Yang terpenting, saya bisa mendampingi anak lelaki saya yang akan menikah."
Sembuhkah dia? Mungkin ya, karena saat ini limfoma merupakan salah satu dari 15 jenis kanker yang sudah dapat disembuhkan.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR