Advertorial
Intisari-Online.com – Kita semua tahu dasar-dasar tentang mencoba menghindari kanker.
Seperti jangan merokok dan memakai tabir surya saat berpergian ke luar ruangan. Atau tidak makan-makanan yang dipanggang atau menghindari polusi udara.
Tapi masalahnya, kita tidak tahu bagaimana sel kanker tersebut bekerja di tubuh kita. Karena setiap orang berbeda.
Oleh karenanya, National Cancer Institute memberitahu 5 hal aneh yang mungkin dapat tingkatkan risiko kanker seperti dilansir dari livescience.com pada Selasa (25/12/2018).
Baca Juga : Rayakan Natal, Dua Seteru Gencatan Senjata dan Main Bola Bareng, Habis Itu Perang Lagi
Teh panas
Menghirup teh mungkin terdengar seperti cara yang sehat untuk mengatasi stress. Bahkan minum teh hijau dapat mengurangi risiko kanker.
Tetapi pastikan untuk membiarkan teh Anda dingin terlebih dahulu.
Sebab, minum teh yang sangat panas dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan, menurut sebuah studi 2018 yang dilakukan di China.
Studi ini melibatkan sekitar 450.000 orang dan para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang mengatakan mereka biasanya minum teh yang panas memiliki risiko lima kali lebih besar terkena kanker kerongkongan daripada orang-orang yang tidak melakukannya.
Namun kondisi ini digabungkan apabila ia juga merokok dan minum alcohol.
“Minum teh yang panas dapat merusak lapisan kerongkongan, meningkatkan kerusakan yang disebabkan oleh asap dan alkohol,” kata para peneliti.
Baca Juga : Usai Dikremasi, Wanita Ini Justru Pulang ke Rumah dan Membuat Polisi Kebingungan, Kok Bisa ?
Terlalu banyak duduk
Salah satu cara untuk mengurangi risiko kanker adalah dengan bergerak.
Jika ingin lebih baik, tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi (olahraga misalnya) bisa dikaitkan dengan pengurangan risiko beberapa kanker yang paling umum, termasuk kanker paru-paru, usus besar, dan payudara.
Satu studi menemukan bahwa olahraga menurunkan risiko terkena kanker jenis apa pun hingga 7 persen.
Menjadi orang yang lebih tinggi
Orang yang lebih tinggi lebih mungkin terkena kanker daripada orang yang lebih pendek.
Hal ini berdasarkan sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa untuk setiap tambahan tinggi sekitar 10 sentimeter, risiko seseorang terkena kanker meningkat 10 persen.
Para ilmuwan menemukan hubungan antara tinggi dan kanker ada pada studi tahun 1950-an.
Tapi tidak jelas bagaimana menjadi lebih tinggi dapat mempengaruhi risiko kanker seseorang. Mereka beranggapan bahwa orang yang lebih tinggi mungkin memiliki lebih banyak sel dalam tubuh mereka.
Dan memiliki lebih banyak sel-sel yang bisa menjadi kanker, kata para peneliti.
Baca Juga : 'Lalu Lautan Datang' Seketika Tsunami Tak Diundang Memporak-porandakan Pesta Pernikahan
Asap
Diketahui orang yang berdekatan dengan asap pemanggangan, dapat menyerap lebih banyak bahan kimia yang disebut polycyclic aromatic hydrocarbon (PAHs) melalui kulit mereka.
Menurut sebuah studi tahun 2018, bahan kimia tersebut dilepaskan oleh pembakaran kayu atau arang dan dikenal sebagai karsinogen atau agen penyebab kanker.
Implan payudara
Wanita yang menggunakan implan payudara mungkin lebih tinggi mengalami limfoma tipe langka yang disebut limfoma sel besar anaplastik (ALCL), sebuah studi tahun 2018 menemukan.
Jenis kanker ini bukan kanker payudara, tapi limfoma adalah kanker yang timbul dari sel-sel sistem kekebalan tubuh.
Di antara para wanita dalam penelitian ini, mereka yang memiliki implan payudara yang bertekstur, bukannya permukaan yang halus, berada pada risiko yang lebih tinggi terhadap ALCL, kata para peneliti.
Namun, risiko umum kanker ini di kalangan wanita dengan implan sangat rendah.
Itulah 5 hal aneh yang mungkin dapat tingkatkan risiko kanker.
Baca Juga : ‘Ombak Setinggi Pohon Kelapa Mengarah ke Rumah dan 10 Anggota Keluarga Saya Terbawa Arus'