Intisari-Online.com – Merasakan ada benjolan yang tak wajar di tubuh Anda? Ada benjolan tak wajar di dalam tubuh telah lama diketahui sebagai tanda-tanda dari kanker. Ketika benjolan tersebut berada pada kelenjar, atau disebut juga sebagai pembesaran kelenjar, maka Anda perlu mewaspadai kanker getah bening atau limfoma yang terjadi.
Dokter spesialis onkologi RS Medistra, Aru Wicaksono Sudoyo, mengatakan, ditemukan atau terabanya benjolan pada kelenjar di tubuh merupakan tanda-tanda kanker getah bening yang paling mudah. Cara ini pun dianggap sebagai metode deteksi dini dari penyakit kanker getah bening.
(Baca juga: Kenali 4 Jenis Kanker ini Agar Cepat Ditangani)
"Jangan didiamkan saja bila teraba benjolan atau kelenjar di tubuh Anda," tulis Aru melalui surat elektronik kepada Kompas Health belum lama ini.
Benjolan dapat ditemukan pada seluruh kelenjar di dalam tubuh. Bagian yang paling sering adalah leher, ketiak, dagu, selangkangan. Namun tidak menutup kemungkinan pembesaran kelenjar terjadi di bagian tubuh lainnya.
Jika teraba ada benjolan pada kelenjar, sebaiknya seseorang segera memeriksakan diri untuk waspadai kanker getah bening sejak dini. . Tujuannya untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, apakah benjolan tersebut merupakan kanker kelenjar getah bening atau bukan.
Kanker kelenjar getah bening merupakan penyakit yang menyerang jaringan yang beredar di selutuh tubuh. Dalam kanker limfoma non-Hodgkin's, tumor dikembangkan dari limfosit, salah satu tipe dari sel darah putih.
Tahapan kanker kelenjar getah bening ditentukan dari lokasi ditemukannya kelenjar ganas, bukan dari penyebaran atau metastasisnya seperti kanker atau tumor padat. Limfoma adalah kanker sistem darah sehingga tidak mengenal metastasis.
Aru mengatakan, meski merupakan salah satu kanker yang dapat disembuhkan, kita tetap harus mewaspadai kanker getah bening. Hal ini disebabkan kesembuhan itu juga masih bergantung pada tinggi rendahnya stadium dari kanker tersebut.
"Persentase kesembuhan menurun tergantung lanjutnya stadium penyakit kanker getah bening tersebut. Jadi tidak bisa 100 persen sembuh,” jelas Aru. (Unoviana Kartika – kompas.com)
(Baca juga: Kisah Lies Sembuh dari Kanker)